Macet Jakarta

Macet Horor di Tanjung Priok Jakut, Pramono Anung: Mohon Maaf, Saya Tanggung Jawab

Kemacetan parah terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakut, dalam beberapa hari terakhir. Kemacetan ini hingga viral di medsos.

Wartakotalive.com/ Yolanda Putri Dewanti
MINTA MAAF MACET -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta maaf pada warga Jakarta atas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung resah dengan kemacetan parah yang sempat terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Orang nomor satu di Jakarta itu menyampaikan permintaan maaf meski persoalan itu tak ada kaitannya dengan Pemprov Jakarta.

Namun, akibat kemacetan horor tersebut membuat warga sekitar merasakan dampaknya.

Baca juga: Viral di Medsos, Polisi, KSOP hingga Pelindo Evaluasi Kemacetan Parah di Tanjung Priok, Ini Hasilnya

Baca juga: Antrean Kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok Bikin Macet, Begini Tanggapan Pemprov DKI Jakarta

Terlebih, peristiwa tersebut terjadi di Jakarta sehingga dia sebagai Gubernur Jakarta pun merasa bertanggung jawab.

"Secara khusus saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi di Tanjung Priok ini sungguh membuat saya resah," ungkap Pramono pada wartawan di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

"Untuk itu secara khusus saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya walaupun sebenarnya tidak ada hubungannya sama sekali dengan pemerintah Jakarta," ucapnya.

"Tetapi, apapun karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta saya bertanggung jawab dan memohon maaf atas kejadian tersebut dan tidak boleh terjadi kembali,” lanjutnya.

MACET JAKARTA UTARA - Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan akses Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/4/2025). Diduga kemacetan terjadi karena tingginya aktivitas di pelabuhan.
MACET JAKARTA UTARA - Kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas jalan akses Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/4/2025). Diduga kemacetan terjadi karena tingginya aktivitas di pelabuhan. (Tribun Jakarta/Gerald Leonardo)

Mas Pram, sapaan Pramono menyebut pihak Pelindo dan pihak operator di Tanjung Priok beralasan aktivitas di Tanjung Priok menumpuk karena adanya libur panjang usai Libur Lebaran 2025.

Namun, hal itu berdampak pada masyarakat luas di Jakarta.

"Walaupun mereka mengatakan karena ada libur panjang 3 hari berturut-turut, kemudian habis Lebaran Idul Fitri mereka mau memanfaatkan itu, tetapi sekali lagi dampaknya kepada orang yang menggunakan transportasi di dalam Jakarta dampaknya luar biasa," jelas dia.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved