Berita Jakarta

Menengok Rumah Okta, Piatu yang Sempat Putus Sekolah di Cengkareng Jakbar

Menengok Rumah Okta, Piatu yang Sempat Putus Sekolah Gara-gara Tak Punya Biaya di Cengkareng, Jakarta Barat

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
PUTUS SEKOLAH - Kondisi rumah Okta (12), anak yang sempat putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/8/2025). Okta kini bisa kembali bersekolah setelah mendapatkan bantuan dari anggota komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim. 

WARTAKOTALIVE.COM, CENGKARENG - Kontrakan berukuran 3x4 meter menjadi tempat bernaung Okta (12), anak yang sempat putus sekolah dan mendapatkan bantuan dari anggota komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim.

Bersama ayah dan kakak laki-lakinya, Okta terbiasa hidup dalam ruang yang sempit dengan beralaskan kasur. 

Dari pantauan Warta Kota di lokasi, nampak kontrakannya itu sebagian besar diisi kasur untuk tidur. Sementara seperempat bagiannya dipakai untuk memasak.

Tidak ada lemari yang layak, baju-baju yang menjadi pakaian Okta dan orangtuanya kerap kali dibiarkan begitu saja di atas kasur dan lantai. 

Sepeninggal ibunya pada 2023 lalu, Okta terpaksa menjadi perempuan satu-satunya di keluarganya. 

Ia seperti kehilangan kesempatan untuk bermain, lantaran di usianya yang belia itu, dia seperti dituntut untuk dewasa. 

Rumah yang layak, mungkin menjadi impian Okta selama ini.

Pasalnya, setiap hari perempuan berkulit hitam manis itu harus menyusuri lorong-lorong sempit dan gelap sebelum sampai ke rumahnya.

PUTUS SEKOLAH - Lingkungan rumah Okta (12), anak yang sempat putus sekolah
PUTUS SEKOLAH - Lingkungan rumah Okta (12), anak yang sempat putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/8/2025). Okta kini bisa kembali bersekolah setelah mendapatkan bantuan dari anggota komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim.

Jalanan menuju rumah Okta adalah sebuah gang yang hanya bisa dilewati satu orang dewasa.

Tangga-tangga rumah warga saling berhimpitan dengan pohon yang menjalar, sehingga tak jarang kami harus menunduk.

Beberapa jalan bahkan terlihat gelap meski masih siang hari. Pasalnya, rumah-rumah di sekitar tempat Okta tinggal atapnya saling menyatu satu sama lainnya. 

Okta juga harus melewati tangga curam sebelum sampai ke kontrakan seharga Rp 700.000 itu.

Sementara untuk mandi dan buang air, ia harus mengantre dengan tetangganya lantaran kamar mandinya hanya ada 2 dan dipakai bergantian.

Kamar mandi itu pun nampak tidak layak lantaran hanya menggunakan kayu dan sudah usang. 

Okta harus menggunakan sendal setiap kali mandi, sebab alasnya sangat licin dan berlumut.

PUTUS SEKOLAH - Zakaria, orangtua Okta (12), anak yang sempat putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/8/2025). Okta kini bisa kembali bersekolah setelah mendapatkan bantuan dari anggota komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim.
PUTUS SEKOLAH - Zakaria, orangtua Okta (12), anak yang sempat putus sekolah di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (15/8/2025). Okta kini bisa kembali bersekolah setelah mendapatkan bantuan dari anggota komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim. (Warta Kota)
Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved