Segini Harta Kekayaan Bupati Pati Sudewo yang Diminta Turun dari Jabatan oleh Warganya

Bupati Pati, H. Sudewo, ST., MT, tengah menjadi sorotan nasional usai kebijakannya memicu gelombang protes warga.

Editor: Joanita Ary
Kolase: TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal dan Instagram @pemkabpati_
DEMO MASYARAKAT PATI - Bupati Pati Sudewo ((kiri) yang naikkan tarif PBB 250 persen dan Koordinator Lapangan (Korlap) Penggalangan Donasi Masyarakat Pati Bersatu Teguh Istiyanto (kanan) memberikan keterangan pada wartawan di posko depan Kantor Bupati Pati, Jumat (8/8/2025) pagi. Dia mengatakan bakal tetap menggelar unjuk rasa 13 Agustus sekalipun Bupati Sudewo membatalkan kenaikan tarif PBB-P2. 

WARTAKOTALIVECOM, Pati -- Bupati Pati, H. Sudewo, ST., MT, tengah menjadi sorotan nasional usai kebijakannya memicu gelombang protes warga.

Aksi demonstrasi besar-besaran pada 13 Agustus 2025 menuntutnya mundur dari jabatan, hanya lima bulan setelah dilantik pada Februari lalu.

Lahir di Pati pada 11 Oktober 1968, Sudewo mengawali karier di sektor konstruksi sebelum terjun ke politik.

Ia pernah menjadi anggota DPR RI sebelum dipercaya memimpin Pati sebagai bupati ke-42.

Meski baru menjabat, sejumlah kebijakannya memantik polemik, terutama rencana menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.

Kenaikan tarif yang dianggap memberatkan warga ini menjadi pemicu utama kemarahan masyarakat, ditambah kebijakan lain seperti larangan penggunaan sound horeg.

Protes pun meluas, memuncak pada aksi unjuk rasa di alun-alun Pati.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK per 11 April 2025, Sudewo memiliki kekayaan mencapai Rp 31,5 miliar.

Harta tersebut mencakup berbagai aset, termasuk properti yang tersebar di Yogyakarta hingga Bogor.

Meski tekanan publik kian menguat, Sudewo menegaskan tidak akan mengundurkan diri.

Ia menyebut gelombang protes yang dihadapinya sebagai proses pembelajaran di awal masa kepemimpinannya.

“Saya dipilih secara konstitusional dan memiliki mandat untuk menyelesaikan masa jabatan. Mari kita jaga solidaritas dan jangan mudah terprovokasi,” ujarnya.

Sudewo mengaku masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, namun ia berkomitmen melanjutkan program pembangunan di Pati sesuai rencana.

Di tengah situasi yang memanas, perdebatan soal kepemimpinannya tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat.

 

Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved