Wawancara Eksklusif

Berantas Peredaran Narkotika, Syarif Hidayatullah Ungkap Cara Bea Cukai Telusuri Barang Mencurigakan

Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai Syarif Hidayatullah beberkan cara pihaknya bekerjasama dengan negara lain untuk dapat informasi narkotika.

Penulis: Eko Priyono | Editor: Sigit Nugroho
Kompas.com
PEMBERANTASAN NARKOTIKA - Ilustrasi selama dua tahun terakhir Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai menjalani tugas membantu memberantas peredaran dan penyelundupan narkotika di Indonesia. Untuk menjalankan tugasnya, Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai masuk dalam tim gabungan Bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Selama dua tahun terakhir Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai menjalani tugas membantu memberantas peredaran dan penyelundupan narkotika di Indonesia.

Untuk menjalankan tugasnya, Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai masuk dalam tim gabungan Bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri.

Selain itu, Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan organisasi kepabeanan (pengawasan keluar masuk barang dari luar negeri) dunia.

Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai masuk dalam World Custome Organization Kepabeanan untuk melaporkan ungkapannya di salah satu website tertentu.

Lalu, seperti apa kerja sama tersebut dan apa saja bentuk pengawasannya?

Berikut wawancara eksklusif Manajer Online Warta Kota Eko Priyono dengan Direktur Interdiksi Narkotika Bea Cukai Syarif Hidayatullah di kantornya, Rabu (5/2/2025):

Syarif membeberkan cara pihaknya bekerjasama dengan negara lain untuk dapatkan informasi terkait narkotika.

Baca juga: Jalani Inpres Nomor 2 Tahun 2020, Interdiksi Narkotika Bea Cukai Tekan Pengguna & Peredaran Narkoba

"Jadi Bea Cukai ini masuk dalam organisasi Internasional yang disebut World Custom Organization atau organisasi kepabeanan dunia. Kami ada kerja sama dengan anggota World Custom Organization di dalam pertukaran data dan informasi. Termasuk informasi hal seperti ini (peredaran narkoba)," jelas Syarif.

"Kami juga ada jaringan online pelaporan, jadi setiap negara bisa laporkan tangkapannya dan disampaikan dalam website tertentu sehingga negara lain bisa melihat," katanya.

"Kedua, kami dengan negara tetangga, Malaysia, menjalin kerja sama pengawasan perbatasan. Jadi kami selalu ada join taksforce ya untuk mengawasi perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia utamanya di perbatasan di Kalimantan dengan Malaysia Timur," ujarnya.

"Anjing-anjing pelacak kami juga dari Australia, kemudian dengan Belanda dan Belgia kami juga kerja sama yang sama mengawasi barang yang dari sana," ucapnya.

Syarif pun menjelaskan cara kerja Direktorat Interdiksi Narkotika Bea Cukai.

"Cara kerja kami adalah dengan lakukan pengawasan terhadap barang-barang yang masuk dari luar negeri. Tidak random, tetapi sistem," katanya.

"Kami sama-sama tahu bahwa setiap barang yang masuk harus ada pemberitahuan impor barang. Jenis barang, berasal dari mana, jumlahnya berapa, kalsifikasinya berapa, harganya berapa, pajaknya berapa. Di Indonesia penerimanya siapa. Setiap hari puluhan ribu bahkan ratusan ribu data yang masuk," terangnya.

Baca juga: Dandim Jakpus Surati Bea Cukai Bandara Soetta Minta Amankan Barang, Begini Penjelasan Kodam Jaya

"Di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara itu saja bisa masuk 8.000 sampai 9.000 kontainer yang masuk dalam satu hari dengan berbagai macam jenis barang. Kami lakukan pengawasan terhadap dokumen-dokumen tersebut," ujar Syarif.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved