Berita Nasional

Mundur dari Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Mota Ungkap Birokrasi yang Berbelit di Danantara

Joao Angelo De Sousa Mota mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero).

Editor: Sigit Nugroho
Dok. PT Yodya Karya (Persero)
JOAO MOTA MUNDUR - Joao Angelo De Sousa Mota mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Joao Angelo De Sousa Mota mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero)

PT Agrinas Pangan Nusantara merupakan perusahaan di bawah naungan BUMN yang diberi mandat mengurus ketahanan pangan

Setelah menjabat sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara selama enam bulan sejak Februari 2025, Joao Mota memilih mundur.

Joao Mota umumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers.

Selain mengundurkan diri, Joao Mota juga meminta maaf kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberinya kepercayaan memimpin perusahaan hasil transformasi dari PT Yodya Karya (Persero) itu.

Joao Mota bukan sosok asing bagi Prabowo, ia pernah menjadi aktivisi pendukung integrasi Timor Timur ke Indonesia, serta masuk dalam organisasi sayap Partai Gerindra.

Baca juga: Ratusan Siswa Sekolah Rakyat Mundur, Ini Kata Pakar IPB

Alasan Mundur

Joao Mota membeberkan alasan mundur sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara.

Ia mengaku malu karena, meski sudah setengah tahun memimpin, belum ada kontribusi langsung yang bisa ia berikan untuk ekonomi negara maupun kesejahteraan petani. 

"Kami sudah menduduki jabatan ini persis hari ini kami menjabat selama enam bulan. Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam memajukan kesejahteraan petani," kata Joao Mota.

Ia menekankan bahwa hambatan terbesar justru datang dari masalah anggaran yang tak kunjung turun dari pemegang saham, yakni Danantara.

Joao Mota menuturkan bahwa tanpa anggaran, rencana kerja yang sudah disiapkan rapi hanya akan menjadi tumpukan kertas. 

"Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya," tutur Joao Mota.

"Sehingga kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan. Contohnya anggaran sampai hari ini, Agrinas Pangan Nusantara masih nol," jelas Joao Mota.

Baca juga: Gelar Forum Bisnis, President Club Hadirkan CIO Danantara

Birokrasi Berbelit di Danantara

Selain soal anggaran, Joao Mota merasa terjebak dalam pusaran birokrasi yang berbelit di lingkungan Danantara

Tiga kali studi kelayakan atau feasibility study (FS) sudah ia serahkan untuk proyek pangan, namun semuanya mentok tanpa persetujuan.

Bagi Joao Mota, ritme kerja seperti ini bertolak belakang dengan kebiasaannya di perusahaan swasta tempat dirinya berkarier sebelumnya, yang mengutamakan kecepatan dan hasil nyata.

"Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu," katanya.

"Budaya ini ternyata sangat jauh daripada yang kami praktikkan selama ini. Sehingga, saya melihat semangat dan keseriusan Pak Prabowo yang luar biasa tidak didukung oleh pembantu-pembantunya," tutur Joao Mota.

Joao Mota mengaku tidak terbiasa dengan birokrasi yang berbelit.

Sementara di lingkup BUMN, semua harus mengikuti prosedur birokrasi yang panjang.

"Termasuk teman-teman di Danantara masih terbelenggu dengan administrasi yang sangat panjang, bertumpang tindih, dan tidak pernah selesai," jelas Joao Mota.

Baca juga: Kebijakan Rombel 50 Siswa Dedi Mulyadi Dikeluhkan, Siswa SMA Negeri 2 Cibinong Pilih Mundur

Profil Joao Mota 

Sebagai informasi, Joao Mota jadi Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara sejak Februari 2025 atau bersamaan dengan dibentuknya BUMN pangan ini. 

Meski nomenklaturnya baru, PT Agrinas Pangan Nusantara sebenarnya merupakan hasil transformasi dari BUMN konstruksi, yakni PT Yodya Karya (Persero). 

Dikutip dari situs resmi perusahaan, Joao Mota diangkat sebagai Dirut Agrinas Pangan Nusantara berdasarkan Surat Keputusan Kementerian BUMN Nomor 32/MBU/02/2025 tanggal 10 Februari 2025. 

"Dengan pengalaman lintas sektor yang luas, kepemimpinan Joao Mota di Yodya Karya diharapkan membawa perusahaan ke arah inovasi di bidang pertanian serta konsultan engineering dan berkontribusi bagi pembangunan bangsa," dikutip dari situs resmi Yodya Karya. 

Bisa dibilang, Joao Mota merupakan sosok dalam lingkaran terdekat Presiden Prabowo Subianto. 

Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BPI Danantara ke Istana, Minta Investasi Transparan

Ia sudah kenal dengan Prabowo saat konflik Timor Timur.

Namanya tercatat pernah menjadi aktivis pro-integrasi Timor Timur dengan Indonesia.

Dalam dokumen berjudul "The fight for freedom of Timor Loro Sa'e people" yang dimuat Perpustakaan Nasional Australia, https://catalogue.nla.gov.au/, Joao Angelo De Sousa Mota bersama rekannya, Octavio Soares, aktif memperjuangkan bergabungnya Timor Leste dengan Indonesia.

Namanya juga tercatat sebagai Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Indonesia Nusa Tenggara Timur, sebuah organisasi sayap Partai Gerindra yang mengurusi pertanian.

Di tingkat pusat, Tani Merdeka Indonesia saat ini dipimpin oleh Sudaryono, politikus Gerindra yang sekarang menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Joao Ungkap Alasan Mundur dari Dirut Agrinas, Singgung Anggaran Nol"

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved