Berita Nasional
Sutradara Kondang Hitung-hitungan Soal Biaya Film Merah Putih One For All
Sutradara kondang Hanung Bramantyo hitung-hitungan soal kelayakan film animasi Merah Putih One For All dengan anggaran pembuatan
Sebagai pembanding, film animasi Jumbo yang meraih penonton animasi tertinggi di Indonesia memerlukan biaya hingga Rp70 miliar.
Selain itu film Jumbo juga diproduksi selama lima tahun berbeda dengan Merah Putih One For All yang kabarnya baru diproduksi Juni 2025 atau kurang dari tiga bulan.
Film animasi Indonesia Merah Putih One For All mendapatkan kritik keras dari netizen lantaran animasi yang dianggap buruk untuk di era saat ini.
Film yang rencananya akan diputar di Bioskop jelang Hari Kemerdekaan RI itu pun membuat netizen bertanya-tanya perihal seluk beluk produksi dan biaya pembuatannya.
Pasalnya film dengan tampilan grafis yang kaku dan alur cerita yang kurang menarik ini disebut menelan biaya Rp 6,7 miliar.
Anggaran ini dianggap sangat besar namun menghasilkan produk di bawah kelas film animasi independen Indonesia yang diputar di Youtube.
Warganet pun mengulik-ulik sosok di balik pembuatan film ini.
Banyak yang penasaran dengan perusahaan di balik pembuatan animasi ini.
Mengutip laman m.21cineplex.com, film ini digarap oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail.
Film ini diproduseri oleh Toto Soegriwo (Produser Utama).
Sementara produser eksekutifnya adalah Sonny Pudjisasono.
Lantas untuk sutradara dan penulis skenario film Merah Putih One For All adalah Endiarto dan Bintang Takari.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.