Viral di Media Sosial

Tukang Sepuh Emas di Solo Jateng Kuliahkan 2 Anaknya di ITB, 10 Tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga

Santi yang bekerja sebagai tukang sepuh emas di pinggir jalan di Kota Solo, Jawa Tengah, berhasil kuliahkan kedua anaknya di ITB.

Editor: Sigit Nugroho
Sumber: Instagram @santosoim
TUKANG SEPUH EMAS - Santi yang bekerja sebagai tukang sepuh emas di pinggir jalan di Kota Solo, Jawa Tengah, berhasil kuliahkan kedua anaknya di ITB. Kisah perjuangan Santi itu membuat Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyempatkan diri untuk menemuinya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Viral di media sosial seorang ibu yang bekerja sebagai tukang sepuh emas di pinggir jalan di Kota Solo, Jawa Tengah, berhasil kuliahkan kedua anaknya di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ibu yang berprofesi sebagai tukang sepuh emas itu bernama Santi.

Santi sudah 10 tahun terakhir menjadi tulang punggung keluarga sejak sang suami sakit.

Kisah perjuangan Santi viral di media sosial setelah dibagikan oleh dosen ITB sekaligus kreator pendidikan, Imam Santoso, melalui akun Instagramnya @santosoim.

Baca juga: Anak Kuli Kayu di Kecamatan Malalak Sumbar Diterima di ITB, Warga Patungan untuk Biaya Keberangkatan

Tukang sepuh emas adalah orang yang melakukan proses pelapisan permukaan logam seperti perhiasan emas, perak, atau imitasi dengan lapisan emas tipis.

"Definisi doa ibu tembus langit. 10 tahun jadi tukang sepuh emas di pinggir jalan di Solo, ibu ini punya dua anak yang semuanya keterima ITB," tulis Imam Santoso, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (7/8/2025).

Kisah perjuangan Santi itu membuat Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyempatkan diri untuk menemuinya.

Tatacipta datang mengunjungi rumah serta tempatnya bekerja Santi.

Anak pertama Santi diterima di Teknik Metalurgi ITB.

Sementara anak keduanya, Oryza Sativa, lolos ke Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB.

Baca juga: Viral Mobil Listrik BYD Seal di Palmerah Jakbar Terbakar, Ini Analisa Ahli ITB

Bagi Santi, keterbatasan ekonomi bukan alasan untuk menyerah.

Ia tetap yakin bahwa anak-anaknya bisa meraih pendidikan tinggi.

Santi tak kuasa menahan air mata saat Rektor dan Dekan ITB datang menyapa.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah melalui beasiswa KIP Kuliah.

Oryza tersenyum menerima hadiah berupa laptop, bingkisan, hingga uang tunai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved