Berita Jakarta
Ke Arah Optimis, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Melampaui Nasional
Peningkatan ini menunjukkan ketahanan ekonomi Jakarta yang kuat di tengah berbagai tantangan eksternal.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Desy Selviany
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2025 mencatat pertumbuhan sebesar 5,18 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,95 persen (yoy).
Dengan kontribusi sebesar 16,61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, pertumbuhan ini juga melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,12 persen (yoy).
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Investasi. Sementara dari sisi Lapangan Usaha (LU), sektor yang menjadi penopang utama adalah Perdagangan serta Informasi dan Komunikasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Ricky Perdana Gozali, menyampaikan bahwa peningkatan ini menunjukkan ketahanan ekonomi Jakarta yang kuat di tengah berbagai tantangan eksternal.
"Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang meningkat pada triwulan II ini mencerminkan optimisme masyarakat dan dunia usaha. Konsumsi tetap kuat karena didorong oleh momen libur sekolah dan hari besar keagamaan, sementara investasi dan ekspor juga menunjukkan tren positif. Ini menjadi sinyal bahwa Jakarta tetap tangguh dan adaptif di tengah dinamika global," kata Ricky, Rabu (6/8/2025).
Konsumsi RT tumbuh sebesar 5,13 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya 5,36 persen (yoy), namun masih menunjukkan daya beli masyarakat yang kuat.
Momentum liburan sekolah, cuti bersama, dan sejumlah hari besar keagamaan nasional seperti Paskah, Waisak, Idul Adha, dan Tahun Baru Islam turut mendorong peningkatan aktivitas konsumsi.
Selain itu, insentif Pemerintah berupa diskon tarif transportasi dan tol juga menjadi pendorong pertumbuhan.
"Investasi tumbuh signifikan sebesar 5,50 persen (yoy), meningkat dari 2,89 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh kelanjutan berbagai proyek strategis pemerintah dan swasta, tercermin dari peningkatan impor barang modal," tegasnya.
Dari sisi eksternal, lanjut Ricky, ekspor Jakarta tumbuh tinggi mencapai 17,26 persen (yoy), didorong oleh ekspor nonmigas seperti produk otomotif, perhiasan, mesin mekanik, serta produk kimia.
Sementara itu, impor juga mengalami kenaikan dari 16,24 persen (yoy) menjadi 16,99 persen (yoy), mencakup seluruh jenis barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal.
Sementara itu, Konsumsi Pemerintah tumbuh 5,16 persen (yoy), melambat dari triwulan sebelumnya 9,22 persen (yoy) akibat normalisasi belanja pegawai dan bansos pasca-Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Dianggap Janggal, Begini Tanggapan Menko Airlangga Hartarto
Dari sisi Lapangan Usaha, sektor Perdagangan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,91 persen (yoy), naik dibandingkan triwulan sebelumnya 4,35 persen (yoy), seiring meningkatnya mobilitas masyarakat.
"Lapangan usaha Informasi dan Komunikasi juga tumbuh tinggi sebesar 5,65 persen (yoy), ditopang oleh tingginya penggunaan internet serta meningkatnya jumlah penonton bioskop saat libur sekolah," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.