Berita Nasional

YLBHI Sebut Pencopotan Bendera One Piece Tanda Pemerintah Mulai Otoriter

YLBHI mengingatkan pemerintah yang dianggap mulai mencirikan otoritarian usai melarang sejumlah pengibaran bendera anime One Piece. 

Editor: Desy Selviany
Rangga Baskoro
Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bidang Advokasi, Muhammad Isnur, menanggapi wartawan di kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (18/9). 

Mural yang dibuat karang taruna setempat dihapus usai diperintah sejumlah aparat. 

Sebagai informasi One Piece sendiri merupakan serial anime dari Jepang yang kini menempati posisi anime terlaris sepanjang sejarah.

One Piece mengisahkan petualangan Monkey D. Luffy, seorang anak laki-laki yang memiliki kemampuan tubuh elastis seperti karet setelah memakan Buah Iblis secara tidak disengaja. 

Luffy bersama kru bajak lautnya, yang dinamakan Bajak Laut Topi Jerami, menjelajahi Grand Line untuk mencari harta karun terbesar di dunia yang dikenal sebagai "One Piece" dalam rangka untuk menjadi Raja Bajak Laut yang berikutnya.

Film "One Piece" sendiri memiliki banyak makna mendalam, terutama tentang pentingnya impian, persahabatan, kebebasan, dan keadilan, serta mengajarkan untuk tidak menyerah dalam mengejar tujuan, bahkan di tengah kesulitan.

Dalam serial anime itu, Luffy dan kru bajak lautnya terus berjuang untuk kebebasan dan menentang kekuatan-kekuatan tirani yang mencoba menghambat impian mereka.

Hal ini menginspirasi penonton untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian mereka, meskipun menghadapi rintangan yang sulit.

Anime tersebut ternyata menginspirasi sebagian orang untuk memasang Bendera One Piece atau disebut  "Jolly Roger" kru Topi Jerami itu di rumah atau kendaraan.

Video pemasangan Bendera One Piece kemudian viral dan membuat orang FOMO memasang bendera tersebut.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved