Berita Regional

Aksi Penghapusan Mural 'One Piece' di Sragen Jawa Tengah Viral di Medisos, Ini Kronologinya

Aksi penghapusan mural bertema One Piece di Jurangjero, Karangmalang, Kabupaten Sragen, viral di media sosial.

Tribun Solo
MURAL ONE PIECE - Sejumlah anggota TNI dan Polri mengawasi penghapusan mural Bendera One Piece yang digambar di sebuah jalan Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Minggu (3/8/2025).  

Penyaluran Kreasi

Ketua RT setempat, Ranto, mengatakan aksi menggambar mural di badan jalan bukah hanya dilakukan tahun ini saja.

Aksi tersebut sudah dilakukan para pemuda setiap tahunnya sebagai bentuk penyaluran kreasi mereka dalam bidang seni.

"Ini kreasi anak muda, setiap tahun ada kegiatan seperti itu," kata Ranto.

"Saya tidak melarang, disini bebas untuk berkreasi, memang untuk menyalurkan kreasi, tidak ada unsur yang lain," lanjutnya.

Menurut Ranto, para pemuda kecewa atas penghapusan mural tersebut.

"Para pemuda cuma ingin berkreasi berbentuk gambar, anak-anak muda kan pengalamannya lebih luas, jadi saya tidak melarang kegiatan kepemudaan itu, yang penting tidak ada unsur negatif," kata Ranto.

Alasan Menghapus Mural

Komando Distrik Militer (Kodim) 0725/Sragen menegaskan bahwa dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara warga, perangkat desa, dan aparat keamanan di Jalan Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah.

Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung menjelaskan, alasan penghapusan mural yang digambar di jalan desa tersebut menyusul imbauan dari pemerintah.

Pemerintah ingin perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI diwarnai semangat nasionalisme dan simbol-simbol kenegaraan seperti bendera Merah Putih.

Kegiatan tersebut merupakan hasil koordinasi seluruh pihak terkait (Apkam, perangkat desa, dan warga setempat) yang menetapkan bahwa gambar tersebut perlu dihapus.

"Mengingat saat ini berada dalam momen penting menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80," kata Ricky kepada Kompas.com, Senin.

Ricky menegaskan TNI tidak pernah melarang kebebasan berekspresi, termasuk dalam membuat karya seni seperti mural.

Menurutnya penghapusan mural dilakukan karena momen bulan Agustus seharusnya diisi dengan semangat nasionalisme yang kuat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved