Kecelakaan Pesawat

Marsma Fajar Adriyanto Gugur, Anak dan Istri Berpelukan dalam Tangis

Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka almarhum Marsma Fajar di Kompleks TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Ramadhan LQ
RUMAH DUKA- Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka di Kompleks TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan. Putra almarhum, Akmal Fadhilah Randy Kusuma, tak kuasa menahan tangis saat tiba di rumah duka sekira pukul 17.49 WIB. Akmal yang mengenakan pakaian berwarna cokelat langsung disambut ibunya, Dewi Kurnia, di depan pintu rumah. Keduanya langsung berpelukan dan menangis saat bertemu. (Ramadhan L Q) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 


WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN - Eks Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU), Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto, meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan pesawat latih milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI). 

Adapun insiden itu terjadi di wilayah Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025) pagi.

Suasana haru tampak menyelimuti rumah duka di Kompleks TNI AU, Jalan Triloka XI, Pancoran, Jakarta Selatan.

Putra almarhum, Akmal Fadhilah Randy Kusuma, tak kuasa menahan tangis saat tiba di rumah duka sekira pukul 17.49 WIB.

Akmal yang mengenakan pakaian berwarna cokelat langsung disambut ibunya, Dewi Kurnia, di depan pintu rumah. Keduanya langsung berpelukan dan menangis saat bertemu.

Diketahui, Akmal baru tiba di Jakarta usai menempuh perkuliahan di luar kota.

Sebelumnya, TNI Angkatan Udara tengah berduka atas wafatnya Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adriyanto. 

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Marsma Fajar.

Menurutnya, almarhum merupakan pribadi yang ceria, humanis, dan aktif dalam kegiatan pembinaan olahraga dirgantara di bawah naungan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).

“Beliau orangnya riang, cukup humanis. Beberapa kali menangani kegiatan olahraga dirgantara. Sangat aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI," ujarnya kepada awak media, di rumah duka di Jalan Triloka XI, Komplek TNI AU, kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025) sore.

Adapun Marsma Fajar Adriyanto diketahui merupakan lulusan AAU 1992 dan penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. 

Dalam kariernya, ia pernah mengemban berbagai jabatan strategis, antara lain Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, Aspotdirga Kaskoopsudnas, dan terakhir Kapoksahli Kodiklatau. 

Ia dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi dan menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah TNI AU, termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003.

"Saya cukup dekat dengan beliau, karena sama-sama dari Lanud Iswahjudi. Kami sangat kehilangan atas meninggalnya almarhum,” tambahnya.

Wakasau turut mendoakan agar almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. 

Kesaksian warga soal kecelakaan pesawat

Warga menceritakan detik-detik pesawat latih terjatuh di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Benteng, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025).

Warga sebelumnya melihat pesawat itu terbang tak terkendali.

Pesawat itu terbang berputar-putar dalam kondisi miring.

Sesaat kemudian, pesawat menukik jatuh di area TPU

Dalam peristiwa tersebut, satu pilot pesawat latih ini dikabarkan meninggal dunia dan satu sipil yang sedang berada di dalam pesawat itu mengalami luka.

Warga sekitar Enjat Sudrajat mengatakan, kejadian ini terjadi sekira pagi tadi.

Saat itu, pesawat berputar-putar rendah dan tiba-tiba langsung terjatuh.

Baca juga: Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto Korban Tewas Pesawat Jatuh di Ciampea Bogor

“Saya melihat pesawat itu miring. Dan saya lihat coba untuk naik lagi. Tapi, tiba-tiba jatuh,” kata Enjat kepada TribunnewsBogor.com di lokasi.

Saat hendak jatuh, Enjat mendengar suara gemuruh yang sangat kencang.

 “Gemuruh aja gitu. Lumayan kencang. Cuman gak lama suaranya karena langsung jatuh kan,” ujarnya.

Tidak ada ledakan dalam kejadian pesawat jatuh ini.

“Saya gak denger ada ledakan,” ujarnya.

Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com, pukul 11.15 WIB, bangkai pesawat ini sudah ditutupi menggunakan terpal.

Warga terus berbondong-bondong untuk melihat pesawat jatuh ini.

Beberapa anggota polisi dan TNI berjaga di lokasi.

Garis polisi pun saat ini sudah dipasang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Warta Kota, peristiwa ini terjadi pada Minggu pagi sekira pukul 10.00 WIB.

Pesawat tersebut diduga terbang dari Lanud Pondok Cabe.

Sinwan, warga Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengaku terkejut dengan jatuhnya pesawat di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

"Sebelum mendarat darurat, pesawat sempat terlihat berputar di udara di atas kawasan komplek BTN PGRI Ciampea," kata Sinwan saat dihubungi pada Minggu (3/8/2025).

Dia menjelaskan peswat jatuh pada saat warga tengah melakukan kerja bakti.

"Kami melihat ada pesawat mendarat darurat tidak jauh dari areal perkebunan dan lahan pemakaman di RT 2 RW 1 Desa Benteng, Kecamatan Ciampea," bebernya.

Sinwan mengungkapkan ada satu orang korban meninggal dunia dan satu mengalami luka parah akibat jatuhnya pesawat ini.

"Korban di larikan ke Rumah Sakit Lanud Atang Sanjaya (ATS)," tandasnya

Sosok Marsma TNI Fajar Adriyanto 

Inilah sosok pilot pesawat olahraga yang jatuh di arena tempat pemakaman umum (TPU) Desa Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).

Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggal dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025).

Fajar Adriyanto merupakan mantan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU).

“Informasi sementara beliau sampai di rumah sakit dalam keadaan meninggal. Tapi, yang penerbang satunya luka berat,” ujar Kadispen AU Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana.

Berdasarkan rilis Dispen TNI AU, pesawat latih sipil Microlight Fixedwing Quicksilver GT500, dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), itu lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB, dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara, sekaligus pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

PESAWAT JATUH - Sinwan, warga Ciampea, menjadi saksi mata jatuhnya pesawat latihan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Astana RT 02/01, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogo
PESAWAT JATUH - Sinwan, warga Ciampea, menjadi saksi mata jatuhnya pesawat latihan di Tempat Pemakaman Umum Kampung Astana RT 02/01, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogo (dok warga)

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat yang diawaki dua orang itu mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana.

Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi di TNI AU.

Ia pernah terlibat dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada tahun 2003.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved