Inspirasi Kawan Nusantara, Happy Salma Ajak Publik Selami Makna Terdalam Jati Diri

Happy Salma mengajak publik menyelami makna terdalam dari jati diri dalam momen perayaan Kawan Nusantara ‘IDENTITAS’ di The Dharmawangsa Jakarta.

Istimewa
JATI DIRI - Perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS” di The Garden & Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta berlangsung 31 Juli - 1 Agustus 2025. Happy Salma (tengah) mengajak publik menyelami makna terdalam dari jati diri dalam momen perayaan Kawan Nusantara ‘IDENTITAS’ di The Dharmawangsa Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perayaan Kawan Nusantara “IDENTITAS” di The Garden & Nusantara Ballroom, The Dharmawangsa, Jakarta berlangsung pada tanggal 31 Juli - 1 Agustus 2025. 

Program ini menggandeng 9 jenama UMKM Indonesia yang memiliki semangat kearifan lokal, menghargai warisan leluhur, namun diinovasikan dengan modern sesuai zaman.

Happy Salma, selaku Founder & Creative Conceptor TULOLA Jewelry mengajak publik menyelami makna terdalam dari jati diri. 

"IDENTITAS lahir dari inti diri yang sejati—berakar dari tempat kita tumbuh, dipengaruhi oleh keluarga, leluhur, dan lingkungan yang membentuk karakter pribadi," katanya lewat keterangan, Sabtu (2/8/2025). 

"Seiring waktu, identitas akan mengakar, berkembang, dan menjelma menjadi bagian dari komunitas, hingga membentuk karakter kolektif sebuah bangsa. Inilah yang menjadi inspirasi kami dalam Kawan Nusantara tahun ini.”

TULOLA menghadirkan 12 art-wear berupa tas (bags) dengan edisi terbatas dalam instalasi “IDENTITAS” melalui sinergi kreatif bersama seniman lintas bidang. 

Ada Garden of Solo dengan karya busana yang memadukan nilai tradisional dan pendekatan kontemporer; sutradara Garin Nugroho melalui film pendeknya “Kegelisahan Sinta” berdurasi 8 menit yang menggambarkan perjalanan batin menemukan jati diri; dan arsitek Trianzani Sulshi mengekspresikan keterkaitan antara identitas personal dan ruang di sekitarnya.

Sri Luce Rusna, selaku Founder & Creative Designer TULOLA, mengungkapkan bahwa koleksi art-wear ini adalah hasil riset panjang tentang bentuk-bentuk simbolik dalam tradisi Nusantara yang dimaknai ulang untuk konteks hari ini.

Desain dikembangkan dengan pendekatan kontemporer namun tetap mengakar pada teknik tradisi yang adiluhung.

Baca juga: Lindungi Karya Ekonomi Kreatif, Kanwil Kemenkum DK Jakarta Hadir di Festival Kekayaan Intelektual

“Struktur tas dirancang seperti ruang ekspresi—masing-masing mewakili babak narasi Warisan, Komunitas, Dunia Baru, dan Legacy. Setiap detil ukiran, sambungan, hingga pemilihan batu mulia kami kerjakan dengan pendekatan yang sangat personal,” tutur Sri Luce. 

Pada Kawan Nusantara kali ini, dihadirkan pula pameran HEROES OF HERITAGE yakni koleksi karya hasil kolaborasi BCA dengan TULOLA dan dua perajin perak dari Desa Wisata Taro, Bali, yakni I Made Suama dan Ketut Daging.

Keduanya merupakan perajin perak senior yang telah lama berkarya dan memiliki pengalaman luas dalam dunia kerajinan seni perhiasan, termasuk berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Karya-karya mereka tidak hanya mencerminkan keahlian seni leluhur, tetapi juga memperlihatkan kedalaman nilai budaya, khususnya dalam membuat pratima (benda suci).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan kolaborasi dalam ajang ini menjadi bukti komitmen perseroan mendukung perkembangan UMKM dan pelestarian budaya asli Indonesia. 

"Kerja sama seperti ini merupakan hal penting dan perlu dijaga keberadaannya, agar berbagai budaya asli Indonesia tetap lestari dan penggunaannya sesuai perkembangan zaman," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved