Kabar Duka

Pramono Anung Kenang Kwik Kian Gie Sahabat di DPP PDIP, Ekonom Yang Berpihak Kepada Rakyat 

Pramono Anung menilai, cara pandang Kwik sebagai ekonom benar-benar berakar pada orientasi kepada rakyat.

Warta Kota/YouTube
KABAR DUKA- Kwik Kian Gie meninggal dunia. Pramono mengenang kadekatannya dengan Kwik Kian Gie 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melayat ke rumah duka ekonom senior Kwik Kian Gie di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat, Rabu (30/7/2025).

Orang nomor satu di Jakarta itu mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik dalam setiap kebijakan yang ia kritik maupun dukung.

Dia mengaku memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Kwik sejak akhir 1997 hingga awal 1998 tepatnya saat partai PDI sedang dalam fase transisi menuju PDI Perjuangan.

“Saya mengenal Pak Kwik dari tahun 1997 akhir ke 1998 awal, ketika masa-masa perjuangan PDI menjadi PDI Perjuangan. Saya dan Pak Kwik sama-sama berada di DPP setelah kongres tahun 2000. Sejak itu, interaksi kami sangat intens,” ungkap Pramono saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Melayat ke Rumah Duka Kwik Kian Gie, Pramono Naik TransJakarta ke Sentosa RSPAD

Pramono menilai, cara pandang Kwik sebagai ekonom benar-benar berakar pada orientasi kepada rakyat.

Ia menilai setiap gagasan yang disampaikan Kwik, baik sebagai akademisi maupun pejabat publik, selalu bertujuan untuk menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Pak Kwik adalah orang yang sangat gigih memperjuangkan rakyat. Karena orientasinya rakyat, pilihannya selalu lugas, tidak pakai basa-basi. Justru karena itu seringkali posisi beliau diametral dengan ekonom lain yang berbeda mazhab. Tapi itulah Pak Kwik: keberpihakannya pada rakyat sangat tinggi,” ujar Pramono.

Pramono mengatakan gaya komunikasi Kwik yang frontal dan tanpa kompromi justru menjadi keunggulan dan kekuatan moral dalam dunia kebijakan publik.

“Pak Kwik itu selalu jelas. Kalau tidak setuju, ya tidak setuju. Tidak ditutupi. Tapi semua karena cintanya kepada rakyat,” jelas dia.

Ketika ditanya soal kapan waktu terakhir berinteraksi dengan Kwik, Pramono menyebut komunikasi mereka masih terjalin aktif hingga beberapa bulan terakhir, termasuk dalam urusan internal PDI Perjuangan.

“Saya dua-tiga bulan lalu masih berinteraksi, termasuk ketika membahas urusan internal PDI. Saya termasuk yang komunikasi dengan beliau itu tidak pernah putus,” ucap Pramono.

Mendiang Kwik Kian Gie, mantan Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, dikenal sebagai intelektual dan teknokrat yang teguh dengan prinsip ekonomi kerakyatan. Gaya kritiknya yang tajam terhadap kebijakan neoliberalisme menjadikannya tokoh yang disegani lintas generasi.(m27)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved