Kebakaran

Kebakaran Taman Puring, Legislator Soroti Lemahnya Keamanan dan Pengawasan Infrastruktur Pasar

Anggota DPRD DKI, Kevin Wu menegaskan perlu adanya langkah kongkret Pemprov untuk tangani Pasar Taman Puring yang sering kebakaran

Warta Kota/Ramadhan LQ
KEBAKARAN TAMAN PURING - Kebakaran hebat melanda Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025) petang. Sedikitnya 500 kios dilaporkan terbakar. (Ramadhan L Q) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Kebakaran yang kembali melanda Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan (Jakasel), menjadi pengingat serius akan lemahnya sistem keamanan dan pengawasan infrastruktur pasar rakyat di ibu kota.

Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu, menegaskan perlunya langkah konkret dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menangani persoalan kebakaran yang terus berulang.

"Ini bukan kejadian pertama. Dalam 20 tahun terakhir, kebakaran di Pasar Taman Puring sudah terjadi 3 kali. Artinya, kita belum belajar dari kejadian sebelumnya," ungkap Kevin dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025).

Dia menekankan bahwa revitalisasi pasar rakyat tidak boleh hanya berfokus kepada tampilan fisik, tetapi harus menyentuh aspek mendasar, yakni keamanan instalasi listrik, sistem proteksi kebakaran, dan edukasi pedagang.

Baca juga: Hari Ketiga Pascakebakaran, Sejumlah Titik Api Belum Padam di Pasar Taman Puring

"Kami mendorong Pemprov DKI untuk melakukan audit menyeluruh terhadap sistem instalasi listrik di seluruh pasar rakyat."

"Selain itu, perlu ada peningkatan standar keamanan, mulai dari detektor asap, APAR, hingga jalur evakuasi yang jelas. Pedagang juga harus dilibatkan dalam pelatihan pencegahan kebakaran secara rutin," jelas dia.

Kevin juga mendesak adanya sertifikasi teknis untuk instalasi listrik, pembentukan unit pengawasan teknis untuk pasar rakyat, dan integrasi aspek keselamatan dalam perencanaan tata ruang dan revitalisasi bangunan pasar.

“Kami juga mengusulkan agar Pemprov DKI mengadakan sertifikasi teknis untuk memastikan keamanan instalasi listrik."

"Kemudian, unit-unit pengawasan juga perlu dibentuk untuk memerhatikan aspek-aspek teknis pasar rakyat. Tidak hanya itu, unsur keselamatan juga harus menjadi fokus dalam melakukan perencanaan tata ruang dan revitalisasi semua pasar di Jakarta,” ungkap dia.

"Kebakaran, banjir, dan kemacetan adalah 3 masalah klasik Jakarta yang saling berhubungan. Jika tidak diselesaikan secara sistemik, warga yang akan selalu menjadi korban. Kita butuh keberanian untuk berubah," tutup Kevin.

Carita saksi pertama lihat api 

Detik-detik kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan diceritakan salah satu saksi mata, Maman (53).

Maman pedagang barang bekar di Pasar Taman Puring mengatakan api merambat dengan cepat di kios-kios. 

Seperti diketahui Kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi pada Senin (28/7/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat ditemui Tribunnews.com, Maman sedang duduk di depan kiosnya yang hangus tak bersisa.

Tak ada lagi barang dagangannya, seperti tas, sepatu, maupun jam yang tampak utuh. Hanya puing-puing hangus yang terlihat.

Maman mengatakan, kejadian mulai berlangsung sekira pukul 18.00 WIB, Senin.

Baca juga: Kebakaran Pasar Taman Puring: Api Pertama Diduga dari Kios Tutup

Ia yang sedang beres-beres untuk menutup kios tiba-tiba menyadari lampu penerangan di pasar padam.

Padahal biasanya, kata Maman, lampu-lampu baru dimatikan pukul 18.30.

Maman menyebut, saat itu, api pertama kali muncul di kios yang berlokasi di bagian tengah pasar.

 "Kalau saya kemarin posisi masih di pasar. Jadi ada api di tengah, saya masih buka," ucap Maman, saat ditemui, Selasa (29/7/2025).

 Meski mengetahui ada api, Maman masih bersikap tenang karena menurutnya masih banyak pedagang lain yang berada di pasar, saat itu.

Tak disangka, kata Maman, api semakin lama semakin membesar dan sulit dipadamkan.

Bahkan, menurutnya, si jago merah merambat dengan cepat ke seluruh bagian pasar.

"Akhirnya panik. Sebagian barang diangkutin tapi enggak keburu. Api kayaknya cepat banget (merambat), kayaknya langsung dari setiap sisi keluar api," ungkapnya.

Cepatnya rambatan api, menurutnya, lantaran banyak barang dagang berupa tas, sepatu, dan warung makan di lantai 2 Pasar Taman Puring.

Baca juga: Ludes Dilalap Api, Cerita Pilu Pemilik Kios Audio Mobil di Pasar Taman Puring Sejak 30 Tahun Lalu

Ia mengaku sempat mendengar beberapa kali ledakan. Maman menduga ledakan tersebut berasal dari tabung gas milik kios penjual makanan, dan korsleting listrik sebagaimana penyebab kebakaran yang disimpulkan sejumlah pihak.

Kata Maman, sekitar lebih dari 50 tas yang digantungnya di dinding kios dan lebih dari 50 pasang sepatu yang diletakkannya di dalam etalase tak berhasil diselamatkan.

Beruntungnya, Maman menuturkan, masih ada beberapa barang dagangan miliknya yang bisa diselamatkan.

"Pas ada teman lagi pilih tas untuk dagang online. Kita kan dagang sekarang online juga. Jadi kemarin posisi barang selamat juga karena pas mau dibawa pulang. Ada sekitar 25 tas dan jam mungkin lebih dari 100 unit," jelasnya.

Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa dalam Kebakaran Taman Puring, Damkar Siaga hingga Esok

Lebih lanjut, pedagang yang sudah berdagang di Pasar Taman Puring sejak 20 tahun lalu itu menyadari insiden kebakaran ini merupakan suatu musibah.

Ia memperkirakan, kerugian yang dialaminya berkisar antara Rp50 hingga Rp100 juta.

Untuk diketahui, kebakaran di Taman Puring terjadi pada Senin, 28 Juli 2025 sekitar pukul 18.02 WIB, sesaat setelah azan maghrib.

Api pertama kali terlihat dari Blok D dan E, diduga berasal dari korsleting listrik di kios yang sudah tutup.

Petugas keamanan sempat mencoba memadamkan api dengan APAR, namun gagal karena api cepat membesar.

Berdasarkan data sekitar 500 kios hangus terbakar, termasuk kios yang menjual sepatu, kacamata, jam tangan, dan barang-barang mudah terbakar.

Pemadaman dilakukan oleh lebih dari 115 personel dan 34 unit mobil damkar, berlangsung hingga dini hari.

Tidak ada laporan korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

TransJakarta sempat lumpuh, dan empat tahanan Polsek Kebayoran Baru dievakuasi karena api merambat ke area sekitar.

Pemerintah dan kepolisian masih melakukan penyelidikan penyebab pasti kebakaran.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved