Perang Timur Tengah

Iran Prediksi Akan Ada Negara Lain di Serang Israel Setelah Suriah​​​​​

Iran buka suara atas serangan Israel terhadap markas Kementerian Pertahanan Suriah pada Rabu (16/7/2025).

Editor: Desy Selviany
Ambisius Wiki
APRESIASI TENTARA IRAN - Menlu Iran Abbas Aragchi memberi apresiasi kepada tentaranya yang maksimal memanfaatkan waktu sebelum gencatan senjata, yakni menggempur Israel habis-habisan, Selasa (24/6/2025) dini hari. 

WARTAKOTALIVE.COM - Iran buka suara atas serangan Israel terhadap markas Kementerian Pertahanan Suriah pada Rabu (16/7/2025). 

Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi membagikan video pemboman markas Kementerian Pertahanan Suriah yang dilakukan Israel

Menurut Aragchi, Iran sudah menebak serangan Israel terhadap Suriah itu jauh-jauh hari. 

Aragchi pun memprediksi akan ada negara Timur Tengah lainnya yang diserang oleh Israel tanpa sebab yang jelas.

“Sayangnya, semua ini terlalu mudah ditebak. Ibu kota mana yang akan datang selanjutnya?” tulisnya di platform X pada Kamis (17/7/2025).

Aragchi mengatakan Rezim Israel yang fanatik tidak mengenal batas dan hanya menguasai satu bahasa. 

Maka menurutnya satu-satunya jalan ialah dunia bersatu melawan kesewenang-wenangan Israel.

“Dunia, termasuk kawasan ini, harus bersatu untuk mengakhiri agresi Israel yang tak terkendali,” kata dia.

Iran pun memastikan berdiri di belakang Suriah dan mendukung kedaulatan negara Timur Tengah tersebut.

“Iran mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Suriah, dan akan selalu mendukung rakyat Suriah,” ucapnya.

Sebelumnya Israel meluncurkan sejumlah serangan ke Damaskus, menargetkan kompleks Kementerian Pertahanan dan area di sekitar Istana Presiden pada Rabu (16/7/2025).

Baca juga: Gereja Katolik Satu-satunya di Gaza Hancur Dibom Israel

Alasan Israel menyerang Suriah sangat mengada-ada lantaran mengaku hendak membela Suku Druze yang saat ini tengah menghadapi militer pemerintah Suriah yang baru. 

Pasca runtuhnya rezim Bashar Al Assad, suku Druze yang mendiami salah satu provinsi di Suriah yakni Sweida menuntut otonomi daerah. 

Namun tuntutan ini ternyata dibalas dengan reaksi militer oleh pemerintah Suriah yang baru. 

Di Sweida pun terjadi ketegangan antara Suku Druze dan Suku Badui Suni. 

Di tengah konflik internal negara Suriah tersebut, tiba-tiba pada Rabu (16/7/2025) Israel menyerang markas Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus. 

Tindakan Israel pun dikecam sejumlah negara lantaran mengganggu kedaulatan negara lain.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved