Tanggul Jebol

Cuaca Cerah, Tanggul Jebol di Jati Padang Jaksel Mulai Diperbaiki Hari Ini

Hujan deras yang mengakibatkan tanggul jebol di Jati Padang, Jaksel, mulai diperbaiki hari ini, saat cuaca cerah.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Dok: Sudin Kominfotik Jakarta Selatan
TANGGUL JEBOL - Wali Kota Jakarta Selatan, M Anwar menyebut, tanggul jebol di Musala Sabili, RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akan dilakukan perbaikan, Rabu (16/7/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Selatan, M Anwar menyebut, tanggul jebol di Musala Sabili, RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akan dilakukan perbaikan, Rabu (16/7/2025).

"Perbaikan tanggul rusak sepanjang 11 meter Ini akan mulai dikerjakan besok (Rabu), mumpung cuaca juga mendukung," ujar Anwar, saat meninjau ke lokasi.

Jebolnya tanggul ini akibat tingginya debit air di Saluran Penghubung (PHB) Pulo usai hujan deras mengguyur beberapa waktu lalu.

Baca juga: Biang Kerok Banjir Jabodetabek itu di Bekasi Bukan Tanggul Jebol, Ini Penjelasan Wamen PU

Menurut Anwar, perbaikan segera dilakukan guna mencegah banjir terjadi di wilayah padat penduduk itu.

“Kami berharap dengan perbaikan ini, tidak terjadi lagi banjir atau genangan di tempat ini,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, tanggul penahan air di RT 03 RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol.

Hal itu membuat lingkungan di sekitarnya banjir, di mana tanggul berada persis di samping Musala Sabili.

Hidayat, warga Jati Padang, Pasar Minggu, mengaku sudah tinggal di kawasan tersebut sejak 1985.

Baca juga: Bikin Resah! Tanggul Jebol Lagi Taman Mangu Indah Tangsel Kembali Tergenang Banjir

Ia menyebut keberadaan tanggul yang dibangun pada masa Gubernur Jakarta Anies Baswedan cukup membantu mengurangi banjir di wilayahnya.

"Tanggul ini panjang, dari sana sampai ke sana. Namanya Tanggul Baswedan," kata Hidayat, Selasa (8/7/2025).

Menurut Hidayat, sejak adanya tanggul tersebut, frekuensi dan dampak banjir tidak separah sebelumnya.

Ia menyebut bahwa tanggul itu dibangun sekitar 2017, dan sejak saat itu banjir besar relatif berkurang.

"Iya, itu bagus. Sangat bagus, ada Baswedan Tanggul, alhamdulillah. Baru kejadian (banjir) sekarang," tuturnya.

Meski demikian, Hidayat menyebut persoalan banjir di Jati Padang bukan hanya karena tembok penahan, tetapi juga karena kondisi sungai yang menyempit.

"Bukan masalah temboknya, tapi kalinya makin ke bawah menyempit," ucapnya.

Ia juga mengingat banjir besar yang pernah melanda wilayah itu pada 2004, yang menurutnya jauh lebih parah.

"Kalau banjir sekarang ini enggak seberapa. Yang paling parah itu dulu, tahun 2004. Sampai sebulan surutnya," katanya.

Hidayat menilai keberadaan tanggul tetap memberikan dampak positif. 

"Iya, mengurangi banjir. Cukup bagus, tanggul ini," pungkasnya.

Pada Selasa pagi ini, banjir masih menggenangi wilayah tersebut sekira 20 hingga 30 cm, akibat luapan air dari tanggul yang jebol di Musala Sabili.

Diketahui, tembok tersebut jebol, Minggu (6/7/2025) sekira pukul 14.30 WIB, diduga karena tidak mampu menampung debit air yang tinggi di Saluran Penghubung (PHB) Pulo.

Hal ini juga akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB. 

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved