Jarwo Kwatt Tetap Totalitas Berakting Meski Dapat Bayaran dengan Standar Harga PaSKI

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Film horor komedi bertajuk 'Gerbang Setan' siap meramaikan bioskop Indonesia, pada 17 Juli 2025.

Toto Hoedi selaku sutradara film 'Gerbang Setan' melibatkan aktor dan aktris, serta para pelawak atau seniman komedi di Indonesia.

Di antaranya adalah Jarwo Kwat, Cak Lontong, Komeng, Denny Chandra, dan lain-lain yang tergabung dalam organisasi Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI).

"Awalnya sih memang ini sebuah ide yang sangat gila. Tapi saya, saya orang Paski. Saya bagian kreatif di Paski," kata Toto Hoedi di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/7/2025).

"Lalu, saya ngobrol sama Pak Jarwo, 'Pak Jarwo, Paski harus buat sesuatu, buat film'. 'Yuk, ayo'. Kumpulin deh pemain dan jadilah ini semua," sambungnya.

Toto menyebut hal paling susah dalam memproduksi film 'Gerbang Setan' adalah mengarahkan para pelawak, untuk fokus berakting dalam cerita dramanya.

"Meskipun mereka pelawak, saya selalu bilang, 'kalian harus bermain, ini film, ini drama' gitu. Saya mau buktiin kalau pelawak bisa akting," tegas Toto Hoedi.

Sementara itu, Jarwo Kwat yang juga ketua PaSKI senang bisa terlibat dalam film rekannya. Akan tetapi, ia menilai Toto Hoedi Pintar, karena menggunakan jasa dengan harga teman.

"Pintar Pak Toto, kita ngajak-ngajak teman Paski. Soalnya nanti harganya harga Paski juga bukan profesional. Komeng sama Opie aja harga PaSKI, karena teman gak matok harga tinggi," jelas Jarwo Kwat.

Baca juga: Jarwo Kwat Malah Khawatir karena Komeng Sering Melucu hingga Bercanda Setelah Jadi Anggota DPD RI

Meski begitu, Jarwo memastikan bawa para pelawak PaSKI yang terlibat dalam film 'Gerbang Setan', bekerja dengan total dan sepenuh hati.

"Tapi walaupun dengan harga Paski, tapi kita tetap berakting total," ungkap Jarwo Kwat.

Cak Lontong pun mendapatkan peran misterius di film karya rumah produksi SetiaOne Vision (SOV). Meski dibayar harga PaSKI, ia mengaku tetap berakting dengan profesional.

"Makanya ketika saya ditawari saya nggak pernah melihat angkanya berapa. Jadi begitu disebut, 'tambahin'. Kalau Perannya kunci, karena kalau nggak ada saya, saya nggak ikut main," ujar Cak Lontong.

Toto Hoedi menceritakan kalau jalan cerita film 'Gerbang Setan' terinspirasi dari sebuah kisah nyata, tentang sebuah desa yang lenyap secara misterius pada era 1950-an.

Toto Hoedi menyebut cerita itu viral dan layak diangkat ke dalam film layar lebar.