Pendidikan

Hanya 1 Siswa Baru Ikut MPLS di SD Negeri 27 Kauman Kota Solo, Kegiatan Belajar Tetap Seperti Biasa

Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri 27 Kauman, Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin, tampak tidak biasa.

istimewa
MPLS 2025 - Foto ilustrasi sekolah. Hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri 27 Kauman, Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025), tampak tidak biasa. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hari pertama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri 27 Kauman, Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (14/7/2025), terlihat tidak biasa.

Hanya satu siswa baru, Abrizam, yang mengikuti kegiatan tersebut.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Abrizam duduk seorang diri di dalam kelas, ditemani wali kelasnya, Sri Handayani, yang tetap mendampingi penuh proses pengenalan sekolah.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat Siapkan Bantuan untuk Siswa dari Keluarga Kurang Mampu, dari Seragam hingga Buku

Abrizam berasal dari Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon.

"Tadi diantar bapaknya dan ditemani kakaknya yang juga sekolah di sini," kata Sri Handayani.

Meski hanya memiliki satu siswa, kegiatan MPLS tetap berlangsung seperti biasa.

Baca juga: Tebus Ijazah Siswa yang Ditahan di Sekolah, Pemprov Jawa Barat Alokasikan Anggaran Rp 600 Miliar

Guru tetap memberikan pengenalan sekolah dan suasana belajar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

"Kami tetap prioritaskan anak-anak, yang sementara baru satu siswa ini," kata Sri Handayani.

Ia menyebutkan, satu siswa tersebut masuk melalui jalur afirmasi, sementara pendaftar dari domisili zonasi dan mutasi nihil.

Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Orang Tua Murid Protes Akses Jalan ke SMPN 17 dan SMAN 6 Tangsel Malah Ditutup

"Cukup memprihatinkan, sementara ini baru satu murid dari jalur afirmasi, karena jalur domisili dan mutasi kosong," ucapnya.

Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah belum dapat memastikan apakah proses belajar mengajar akan dilanjutkan secara mandiri atau digabung (grouping) dengan sekolah lain.

"Kami ikut aturan dari dinas, untuk ke depan kami belum bisa bicara apapun," ujar Sri Handayani.

Baca juga: Tidak Mau Menyusahkan Orang Tua, Juan Percaya Diri Pakai Sepatu Rusak di Hari Pertama Masuk Sekolah

Menurut Sri Handayani, letak geografis sekolah menjadi salah satu penyebab minimnya pendaftar.

SDN 27 Kauman terletak di pusat Kota Solo, tepatnya di Jalan Alun-Alun Lor Keraton, dikelilingi kawasan perkantoran, pasar, dan pusat ekonomi.

"Geografisnya kurang mendukung, meskipun dekat dengan balai kota, tapi ironisnya ya seperti ini," kata Sri Handayani.

Baca juga: Wali Kota Jaktim Munjirin Tekankan Stop Bullying dan Kekerasan di Tahun Ajaran Baru Sekolah

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved