Toleransi Beragama

Haru, Mahasiswi Kristen Wisuda di Universitas Muhammadiyah, Lulus Terbaik, Pantun Beasiswa S2 Viral

Haru, Mahasiswi Kristen Wisuda di Universitas Muhammadiyah, Lulus Terbaik, Pantun Beasiswa S2 Viral

Tangkapan Layar Channel Cerita UMSU
PANTUN KRISTEN BEASISWA - Laura Amandasari, mahasiswi beragama Kristen Protestan menjadi wisudawati lulusan terbaik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menyampaikan pesan dan kesannya mewakili wisudawan lain dengan penuh haru saat prosesi Wisuda UMSU Periode I Tahun 2025 di Selecta Convention Hall, Medan, Selasa (8/7/2025). Momen haru dan lucu terjadi saat Laura menyampakan pantun ke Rektor yang disebut netizen pantun si Kristen mohon beasiswa S2. 

WARTAKOTALIVE.COM -- Momen menyentuh dan penuh haru terjadi, saat seorang mahasiswi beragama Kristen Protestan menjadi wisudawati lulusan terbaik di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menyampaikan pesan dan kesannya mewakili wisudawan lain dalam prosesi Wisuda UMSU Periode I Tahun 2025 di Selecta Convention Hall, Medan, Selasa (8/7/2025).

Wisudawati terbaik itu adalah Laura Amandasari dari Fakultasa Hukum UMSU.

Orasinya mencuri perhatian semua hadirin, termasuk Rektor UMSU ProF Dr Agussani, MAP, dan tamu undangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Jakarta Kembali Dinobatkan sebagai Kampus Terbaik di Provinsi Banten 

Bahkan pantunnya di akhir pidatonya viral di media sosial.

Lewat pantun 'Si Kristen' yang diucapkannya sambil menangis itu, Laura akhirnya mendapat beasiswa S2 dari Rektor UMSU ProF Dr Agussani.

Awal pidatonya, Laura bercerita bahwa saebagai mahasiswi Kristen di tengah para mahasiswa muslim, di semester awal, ia sempat was-was dan khawatir tidak diterima dan dikucilkan oleh mahasiswa lain dan dosen.

Bahkan kata Laura, ayahnya sempat beberapa kali meminta ia pindah kuliah.

"Semester berikutnya. keraguan itu muncul lagi. Oleh Bapak saya dan ditanyakan lagi. Lalu saya jawab, "Pak, aku enggak dikucilkan, aku diterima di sini," kata Laura yang disambut tepuk tangah gemuruh seperti ditayangkan di Channel YouTube Cerita Umsu, Rabu (9/7/2025).

Selanjutnya kata Laura, ia meyakinkan ayah dan ibunya bahwa tidak ada ruang untuk diskriminasi di UMSU.

"Saya justru diterima dengan tangan terbuka dan hati yang merangkul. Saya tidak pernah menyangka, bahkan Saya dipercaya sebagai Sekretaris Komunitas Peradilan Semu, memimpin 17 anggota sebagai Ketua Delegasi Nasional Modcord Competition, menjadi pemateri sekaligus coaching di Universitas Asahan," katanya.

Namun, kata Laura, yang paling membekas dan dirasakannya di UMSU saat ia ikut program wakaf Al-Qur'an di bulan Ramadan Tahun 2024.

"Bagi saya, Teman-teman, ini bukan pengalaman lintas iman saja. Tapi bagaimana kita belajar tentang kebersamaan, toleransi, dan kemanusiaan," kata Laura.

Sebab pada akhirnya, kata Laura yang paling dikenang adalah bukan pencapaian atau kebaikan, tapi kebaikan yang tertinggal saat kita pergi.

"Tentunya jika teman-teman pernah mendengar kalimat toleransi, di kampus kita ini itu bukan hanya sebuah jargon. Tapi nilai indah yang diimplementasikan oleh Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara," kata Laura.

Baca juga: Dugaan Fitnah Ijazah Palsu Jokowi, Tokoh Muhammadiyah Rizal Fadillah Mangkir Panggilan Penyidik

Menurut Laura, Umsu mengajarkan bahwa rasa hormat, kasih, dan toleransi adalah pondasi peradaban.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved