Kasus Asusila

Korban Pencabulan Guru Ngaji di Jakarta Selatan Semua Perempuan Usia 9-12 Tahun

Korban pencabulan guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan sudah mendapat pendampingan. Secara psikologis dan mental terganggu.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Ramadhan LQ
PENCABULAN GURU NGAJI - Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, bersama Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (30/6/2025). Menyebutkan korban pencabulan oleh guru ngaji berjenis kelamin perempuan (Ramadhan L Q) 

WARTAKOTALIVE.COM, TEBET - Korban pencabulan anak dilakukan guru ngaji bernama Ahmad Fadhillah (AF, 54 tahun) di Tebet, Jakarta Selatan, sementara seluruhnya berjenis kelamin perempuan. 

Hal tersebut dikatakan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, Senin (30/6/2025).

"Untuk (semua) korban sejauh ini perempuan," ujarnya, kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Usia para korban, kata Citra Ayu, berkisar dari sembilan hingga 12 tahun.

Ia mengatakan, korban sudah dilakukan visum serta pendampingan psikologis.

"Untuk korban sudah dilakukan visum, kami juga melakukan pendalaman dan pendampingan terhadap psikologisnya," ujar dia.

Baca juga: Guru Ngaji yang Cabuli Anak-anak Ditangkap di Tebet Jaksel, Modusnya Beri Pelajaran Agama Tambahan

"Karena kan memang tidak ada bekas langsung, tapi memang bekasnya itu adalah di kondisi mental dan psikologis anak-anak tersebut," sambungnya.

Sebelumnya, korban pencabulan anak yang dilakukan guru ngaji bernama Ahmad Fadhillah (AF), di Tebet, Jakarta Selatan, diiming-imingi uang Rp10 ribu sampai Rp25 ribu.

Demikian yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo, dalam keterangannya.

"(Pelaku) Melakukan intimidasi terhadap anak korban dan memberikan uang sebanyak Rp10.000 sampai dengan Rp25.000," ujar Ardian, Senin (30/6/2025).

Ia menjelaskan, peristiwa pencabulan itu terjadi pada Senin (18/6/2025) di kediaman pelaku di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.

Korban berinisial CNS (10) serta SM (12) saat itu sedang mengaji, kemudian terjadi pelecehan yang dilakukan pelaku.

"Kejadian tersebut sudah berulang kali dilakukan dengan beberapa murid ngaji lainnya," ucap Ardian.

Menurut Ardian, pelaku memberi iming-iming sejumlah uang serta kerap mengintimidasi korban.

Tak berhenti di sana, korban juga diancam akan ditampar pelaku jika melaporkannya kepada orang tuanya.

"Terlapor melakukan hal tersebut dengan iming-iming akan memberikan uang dan mengintimidasi korban dengan cara mengancam dan menampar anak korban bilamana memberitahukan kepada orang tua korban," ucapnya.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengajak korban ke ruang tamu usai santriwan pulang terlebih dahulu.

"Setelah itu, terlapor memaksa korban untuk memegang kemaluannya dan menggerak-gerakkan untuk onani sampai keluarnya air mani ke lantai," tutur dia.

Berdasarkan pengembangan, pelaku mengaku apa yang diperbuatnya ini sudah berulang kali dilakukan dengan korban yang berbeda, yakni total 10 anak.

"Memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan, kemudian menggambarkan gambar kemaluan di papan tulis, menunjukkan kemaluan kepada anak korban," imbuh Ardian. 

Diberitakan Warta Kota sebelumnya, penyidik sudah menyegel rumah guru ngaji tersebut di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo menjelaskan, penangkapan terhadap tersangka berdasarkan laporan polisi LP/B/2301/VI/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.

Kasus ini kini tengah ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

“Pelaku diamankan atas dugaan melakukan perbuatan melanggar hukum terhadap sejumlah anak yang merupakan murid mengajinya,” ujar AKBP Ardian, Minggu (29/6/2025).

GURU NGAJI CABUL - Polisi beri tanda di rumah guru ngaji yang diduga sudah cabuli 10 anak muridnya di Tebet, Jakarta Selatan.
GURU NGAJI CABUL - Polisi beri tanda di rumah guru ngaji yang diduga sudah cabuli 10 anak muridnya di Tebet, Jakarta Selatan. (istimewa)

Pelaku mengajak para korban ke rumahnya dengan alasan ingin memberikan pelajaran agama dan ketika di dalam anak-anak tersebur dicabuli.

Hasil penyelidikan, perbuatan guru ngaji itu bukan pertama kali, tapi berulang terhadap sejumlah anak dalam kurun waktu 2021 hingga 2025. 

Dua korban terakhir yang dilaporkan berinisial CNS (10) dan SM (12) dan polisi masih mencari korban lain karena diduga ada sekira 10 anak lebih mengalami aksi pencabulan. 

Polisi juga telah memintai keterangan sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti berupa hasil visum, sarung, telepon genggam, dan papan tulis.

“Modusnya adalah memberikan pelajaran tambahan terkait materi agama, kemudian pelaku melakukan tindakan yang tidak semestinya kepada para korban. Setelah itu pelaku memberi uang kepada anak-anak dan melarang mereka menceritakan kejadian tersebut,” ungkapnya.

Ardian menduga, Fadhillah melakukan intimidasi, manipulasi kepercayaan anak, serta penyalahgunaan posisi sebagai guru agama untuk melancarkan aksi pencabulan.

Ia mengimbau kepada masyarakat yang merasa anaknya pernah menjadi korban dapat menghubungi hotline yang disediakan di nomor +62 813-8519-5468.

“Penyidik juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi, dan pelaku. Kami berkoordinasi dengan Pekerja Sosial dan UPT PPA DKI Jakarta untuk pendampingan psikologis kepada anak-anak," tegasnya.

“Kami pastikan bahwa proses hukum akan dijalankan secara profesional dan korban akan mendapatkan perlindungan dan pendampingan maksimal," sambungnya. (m31)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved