Berita Nasional

Susi Pudjiastuti Menangis Ribuan Petani Tembakau Temanggung Pusing Jual Hasil Panen, Ini Ratapannya

Susi Pudjiastuti Menangis Petani Tembakau Temanggung Pusing Jual Hasil Panen, Ini Ratapannya

Akun X @susipudjiastuti
SUSI TANGISI TEMBAKAU - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menangis meratap atas nasib ribuan petani tembakau di Temanggung, Jawa Tengah, yang kini kesulitan menjual hasil panen mereka. Penyebabnya karena PT Gudang Garam Tbk (kode emiten: GGRM) memutuskan untuk menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. 

Industri rokok nasional kini menghadapi tekanan berat. Salah satu dampaknya terlihat dari rendahnya penyerapan tembakau oleh produsen besar, termasuk PT Gudang Garam Tbk (kode emiten: GGRM) yang memutuskan untuk menghentikan pembelian komoditas tembakau dari ribuan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Baca juga: UMKM Lokal di Jateng dan Jatim Digandeng Hadapi Persaingan Industri Tembakau Lokal

Kondisi ini disoroti langsung oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, usai berkunjung ke pabrik PT Gudang Garam di Kediri, Jawa Timur, Minggu (15/6/2025).

Dalam kunjungan itu, ia didampingi oleh anggota DPRD Temanggung dan Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung.

“Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung,” ujar Agus.

Penurunan permintaan ini terjadi di tengah daya beli masyarakat yang melemah, faktor anjloknya penjualan rokok, ditambah maraknya peredaran rokok ilegal yang ikut menggerus pangsa pasar rokok legal.

Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai situasi ini erat kaitannya dengan turunnya konsumsi rokok secara keseluruhan.

"Saya rasa ada hubungannya dengan daya beli masyarakat yang juga menurun," ujar dia.

Permintaan rokok secara agregat saya rasa mengalami penurunan. Alhasil, permintaan tembakau juga menurun," ungkapnya kepada Kompas.com, Minggu (15/6/2025).

 Menurut Huda, kebijakan cukai yang diterapkan pemerintah memang bertujuan untuk menekan konsumsi produk dengan eksternalitas negatif seperti rokok. Namun, dampaknya juga dirasakan oleh para petani tembakau.

“Tujuan kebijakan cukai pada industri ini adalah mengendalikan permintaan rokok. Dampaknya pasti kepada permintaan tembakau yang akan berkurang,” ujarnya.

Huda menyebut pemerintah kini menghadapi dua persoalan sekaligus akibat kenaikan tarif cukai.

Pertama, menurunnya produksi di pabrik rokok berpotensi menimbulkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Termasuk di bahan baku tembakau yang akan menurun juga," tambahnya.

Kedua, kenaikan harga rokok legal mendorong konsumen beralih ke produk ilegal yang lebih murah. Peredaran rokok tanpa izin ini kian meluas dan sulit dikendalikan.

“Masalah ini harusnya bisa ditanggulangi oleh aparat penegak hukum karena mengedarkan produk tidak berizin resmi.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved