Soal Lokasi KKN Jokowi Saat Kuliah di UGM, Warga Boyolali Jateng Kenang Beli Gitar Bareng Naik Vespa

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak mempertanyakan skripsi dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Hal itu direspons kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan.

Yakup memastikan Jokowi benar-benar KKN semasa berkuliah di UGM.

"Sekarang mereka mencoba membangun narasi bahwa skripsinya katanya palsu, kemudian KKN-nya tidak benar katanya, lokasinya sudah dicek dan lain-lain," kata Yakup dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (15/6/2025).

Yakup menerangkan bahwa tudingan itu merupakan manuver dari kelompok yang sebelumnya menggulirkan tuduhan ijazah palsu.

Hal itu dilakukan, karena isu ijazah sudah dipatahkan secara hukum.

Saat ini, mereka mencari celah lain untuk menyerang kredibilitas Jokowi.

"Artinya semua hal-hal yang mereka coba dalilkan, coba narasikan itu sudah diperiksa dan sudah diselesaikan. Mungkin mereka tidak bisa lagi menarasikan mengenai ijazah karena ijazahnya sudah mutlak asli, mencoba lari ke mana-mana," jelas Yakup.

Baca juga: Dokter Tifa Makin Care, Resepkan Obat biar Jokowi Lekas Pulih: Saya Ingin Bantu tapi Dikriminalisasi

Kesaksian Warga

Saat berkuliah di UGM, Jokowi lakukan KKN di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).

Jokowi mengatakan, dirinya menjalani KKN di desa tersebut sekitar awal tahun 1985.

Pernyataan Jokowi dibantah ahli digital forensik Rismon Sianipar.

Rismon mengatakan bahwa saat melakukan penelusuran ke Kecamatan Wonosegoro, dirinya tidak menemukan dokumentasi tertulis maupun foto mengenai kegiatan KKN Jokowi.

"Tidak ada dokumen tertulis apa pun. Tidak ada dokumentasi foto, tidak ada apa pun. Hanya katanya, katanya," ujar Rismon.

Baca juga: Lokasi KKN saat Kuliah di UGM Dipersoalkan, Jokowi: Cek Saja ke Sana, Seingat Saya Awal 1985

Pernyataan Rismon itu dibalas oleh aparat Desa Ketoyan dan sejumlah warga.