Berita Bekasi
Seluruh Guru di Sekolah Elite di Bekasi yang Diduga Bodong Mundur Massal, Diperlakukan Seperti ART
Seluruh Guru di Sekolah Elite di Bekasi yang Diduga Bodong Mundur Massal, Diperlakukan Seperti ART
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
Sebab anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.
"Minggu lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (Sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya.
Seperti diketahui, alasan para guru melakukan resign massal juga dikarenakan sejumlah faktor.
Diantaranya adalah pemberian tugas oleh kepala yayasan kepada sejumlah guru yang dinilai di luar konteks pekerjaan.
Seorang guru di sekolah tersebut, Anisa Dwi Zahra menjelaskan dirinya sempat diminta membeli ayam goreng untuk diberikan kepada anak pemilik yayasan.
Pembelian ayam goreng juga diminta pihak yayasan di tempat yang memiliki jarak dinilai Anisa cukup jauh dari lokasi sekolah.
"Saya juga pernah disuruh membeli ayam fried chicken jauh-jauh ke Jatiasih sedangkan fried chicken di sekitar sini (Bekasi Utara) kan juga ada, saya sudah komplain, kenapa harus beli jauh-jauh, terus dari pihak yayasan tidak tahu alesannya apa, akhirnya saya jalan," tutur Anisa, Senin (16/6/2025).
Meskipun Anisa mengaku kerap diberikan uang tambahan, tapi ia tetap menyampaikan keberatan.
"Dapet uang bensin, tapi sangat keberatan karena jauh sih, jarak dari sini ke tempat ayamnya itu emang lumayan kan," ucapnya.
Sementara tenaga pelajar lainnya, Raihan Tri Wahyudi menegaskan juga serupa mengalami nasib seperti Anisa.
Setiap hari sebelum bekerja, Raihan justru diminta ke kediaman pemilik yayasan terlebih dahulu untuk mengantar sekolah.
"Setiap hari sebelum saya bekerja, harus ke rumah beliau (Pemilik yayasan) untuk mengantar anak-anaknya berangkat sekolah," tegas Raihan.
Raihan mengatakan berat mengungkapkan penolakan ketika ditugaskan oleh pemilik yayasan atas dasar status karyawan dengan pimpinan.
Sehingga dirinya mengaku terpaksa melakukannya.
"Untuk biaya tambahan saya cuma dapat gaji selama kerja di kantor sebagai staff education tapi saya bekerja kebanyakan di rumah beliau (Pemilik yayasan) yaitu mengantar anak-anaknya ke sekolah, ke les, dan belanja itu saya," pungkas Raihan. (M37)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp
Legenda Timnas Indonesia Warta Kusuma Bakal Dijadikan Nama Venue Olahraga di Bekasi |
![]() |
---|
Donasi Laga Amal untuk Legenda Timnas Indonesia Warta Kusuma Terkumpul Rp 55 Juta |
![]() |
---|
Kota Bekasi Perlu Membangun Gedung Sentra Kerajinan dan Kuliner |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Bekasi Akan Dukung Penghapusan Tunggakan PBB |
![]() |
---|
Car Free Day di Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi Ditiadakan Sementara pada 17 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.