Berita Depok

Mengenal Budidaya Ikan Nila Metode Bioflok, Cocok buat Lahan Sempit dan Hemat Air 

Miftahul Falah menjelaskan, bioflok merupakan metode budidaya ikan yang memaafkan mikroorganisme untuk mengolah limbah organik.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Feryanto Hadi
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
BUDIDAYA IKAN NILA - Penampakan budidaya ikan nila menggunakan metode bioflok di Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Meski memanfaatkan kolam yang sempit, hasil panen ikan lebih banyak dibandingkan dengan sistem konvensional. 

“Meski area sempit, tapi hasil budayanya lebih banyak daripada konvensional,” ungkapnya. 

Kekurangan Bioflok 

Meski memiliki banyak keunggulan, metode budidaya ikan bioflok juga memiliki kekurangan. 

Kata Miftah, bioflok membutuhkan penggunaan listrik tanpa henti untuk menghidupkan aerator.

“Kemudian kalau kekurangannya sendiri, karena kita berpacu dengan waktu dan kita ingin sempit ini sendiri bisa menghasilkan panen yang tinggi. Otomatis kita mengorbankan teknologi,” ungkapnya. 

Saat ini, Miftah memiliki 22 kolam, 10 kolam diameter empat dan 12 kolam diameter lima. Jika semuanya dipakai, sekali panen ditargetkan mencapai tujuh ton ikan nila diperoleh.

Miftah juga tergabung dalam komunitas Bioflok Indonesia untuk berbagai ilmu dan pemasaran hasil panen. (m38)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved