Hasan dan Aldi Petugas Damkar yang Taklukkan Kebakaran Bangkai Bus Transjakarta, Ini Ceritanya

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Hasan (45) dan Aldi (25) adalah dua petugas pemadam kebakaran yang berhasil menaklukkan api yang membakar 50 bangkai bus Transjakarta di Terminal Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (10/6/2025). 

Saat ditemui Warta Kota tak jauh dari lokasi kejadian, Hasan yang merupakan komandan pemadam di Sektor Kembangan, bercerita bahwa ia memilih menekuni profesi sebagai Damkar karena panggilan hati.

"Kalau nolong orang itu puas. Senang, gitu," ujar Hasan.

Baca juga: Bangkai Bus Transjakarta Dipotong hingga Picu Kebakaran, ini Penjelasan Kepala Terminal Rawa Buaya

Kendati demikian, tak ditampik olehnya jika ada banyak kesulitan yang dirasakannya selama 22 tahun menjadi pemadam kebakaran.

Bukan kesulitan karena khawatir terluka, kesulitan Hasan lebih kepada pertarungan hati lantaran tak bisa melakukan pemadaman dengan cepat. 

Pasalnya saat berada di lapangan, Hasan kerap menghadapi kendala kesulitan mendapatkan air dan jalanan terhalang macet.

"Enggak (takut kebakar), kan kami udah ada SOP-nya. Jadi kesulitan itu kalau enggak ada air. Kalau ada air, mau api gede kayak apa aja aman. Sumber air yang utama," kata Hasan.

Baca juga: Bukan Armada Baru, Bus Transjakarta yang Kebakaran di Rawa Buaya Sudah Mangkrak Sejak 4 Tahun Lalu

"Kan air itu bisa buat madamin, buat ngedinginin badan juga kalau kepanasan," imbuhnya. 

Pria bertubuh tinggi itu menyebut, dirinya tak pernah terjebak dalam dekapan asap. Hanya saja, ia pernah terjatuh tatkala melakukan pemadaman.

Tak jauh berbeda dengan Hasan, Aldi yang sudah mengabdikan dirinya sejak lulus SMA juga mengaku memilih menjadi Damkar karena panggilan hati.

Beberapa kali terjatuh dan pingsan saat bertugas bukanlah sebuah permasalahan bagi Aldi.

Ia hanya ingin menyelamatkan banyak orang dari musibah kebakaran.

"Panggilan jiwa. Paling parah waktu itu padamin Mall Lokasari, itu seminggu juga," katanya.

Memang diakui Aldi, proses pemadaman tidak sepenuhnya dilakukan olehnya, melainkan bergantian dengan pemadam lain yang bertugas di hari itu.

Namun untuk posisi memadamkan api, seluruhmya dilakukan berdasarkan kesadaran sendiri.