Berita Jakarta

Dirlantas Polda Metro Sebut Lumrah Polisi Hormat ke Mobil Dinas yang Terobos Jalur Transjakarta

Polda Metro Jaya buka suara perihal video dua polisi lalu lintas (polantas) memberi hormat kepada mobil dinas yang menerobos jalur TransJakarta.

layar tangkap cctv
VIDEO VIRAL - Sebuah video yang memperlihatkan mobil dinas melintas di jalur TransJakarta viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak dua polisi lalu lintas (Polantas) melihat langsung pelanggaran tersebut. Namun bukannya menilang, mereka justru memberi hormat kepada pengendara mobil pelat dinas itu 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya buka suara perihal video yang merekam dua polisi lalu lintas (polantas) memberi hormat kepada mobil dinas yang menerobos jalur TransJakarta. 

Video itu sendiri menuai sorotan setelah viral di media sosial karena dianggap membiarkan pelanggaran tanpa tindakan hukum.

Pasalnya tampak dua polantas berdiri di pinggir jalur TransJakarta serta memberi salam hormat saat mobil dinas melaju di jalur khusus tersebut. 

Warganet yang melihatnya pun mempertanyakan sikap aparat yang memberikan penghormatan, bukan tindakan.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyatakan memberi hormat kepada kendaraan dinas adalah hal biasa.

“Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” kata Komarudin, dikutip Minggu (8/6/2025).

Meski demikian, Komarudin menegaskan bahwa pihaknya tetap menindak pelanggaran lalu lintas melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.

Baca juga: Ini Komentar Dedi Mulyadi setelah Dilaporkan Warganya ke Polisi terkait Pendidikan di Barak Militer

“Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah tercapture dan otomatis STNK-nya terblokir,” ujarnya.

Jika pelanggaran dilakukan oleh kendaraan dinas, Komarudin menyebut tindak lanjutnya akan diserahkan kepada institusi pemilik kendaraan.

“Kalau kendaraan Polri, diserahkan ke Propam. Kalau TNI, ke Polisi Militer,” jelasnya.

Kombes Pol Komarudin juga beralasan, bahwa petugas di lapangan lebih fokus mengurai kemacetan daripada menyetop langsung kendaraan pelanggar. Ia menyebut tindakan langsung bisa memicu konflik.

“Kalau disetop langsung, bisa muncul tawar-menawar, intimidasi, dan sebagainya,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengetahui lokasi pasti kejadian dalam video tersebut maupun identitas pejabat di dalam mobil dinas.

(Tribunnews.com/Alfarizy Ajie Fadhillah)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved