Korupsi di Kemendikbud
Kejaksaan Pastikan Nadiem Tak Terlibat Langsung dalam Kasus Korupsi Chromebook
Kejaksaan Pastikan Nadiem Makarim Tak Terlibat Langsung dalam Kasus Korupsi Chromebook
WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) menegaskan bahwa mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, tidak termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek.
Pernyataan ini disampaikan untuk merespons informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa Nadiem telah ditetapkan sebagai buronan.
"Kami tidak ada menyatakan (Nadiem Makarim) DPO," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, kepada wartawan di kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025) .
Harli juga menambahkan bahwa hingga saat ini, penyidik belum menjadwalkan pemeriksaan atau penggeledahan terhadap Nadiem Makarim. "Kalau ada nanti kami sampaikan," ujarnya.
Penggeledahan Kediaman Eks Staf Khusus
Dalam proses penyidikan kasus ini, Kejagung telah menggeledah kediaman tiga mantan staf khusus Nadiem Makarim yang juga merupakan tenaga teknis di Kemendikbudristek.
Penggeledahan dilakukan di apartemen Kuningan Place dan Ciputra World 2, Jakarta Selatan, pada 21 Mei 2025.
Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita berbagai barang bukti elektronik seperti handphone, laptop, dan dokumen berbentuk elektronik .
Pemeriksaan 28 Saksi
Kejagung juga tengah mendalami keterangan dari 28 saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp9,9 triliun yang dilaksanakan Kemendikbudristek pada 2019–2022.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan siapa yang paling bertanggung jawab dalam dugaan tindak pidana tersebut .
Isu Hoaks di Media Sosial
Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial berupa tangkapan layar artikel yang mengeklaim adanya pernyataan Nadiem Makarim terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop.
Dalam tangkapan layar tersebut, Nadiem disebut menegaskan bahwa uang pengadaan laptop Rp11 triliun dibagi dua dengan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo.
Namun, seperti dilansir dari Kompas.com, artikel tersebut merupakan hasil manipulasi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Noel Ebenezer Ternyata Punya 3 Rumah Megah di Depok, Hasil Korupsi dan Pemerasan Buruh? |
![]() |
---|
Diam-diam Prabowo Subianto Sudah Dapat Data Lembaga Kotor di Indonesia |
![]() |
---|
Diperiksa KPK Terkait Kasus Kuota Haji 2023-2024, Begini Tanggapan Mantan Stafsus Menag Gus Alex |
![]() |
---|
Jadi TSK Korupsi Alat Olahraga di Dispora Bekasi, Pria Ini Mendadak Sakit Hingga Dilarikan ke RSUD |
![]() |
---|
Eks Staf Khusus Gus Yaqut Diperiksa KPK Soal Korupsi Kuota Haji, NU Papua Minta Tetapkan Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.