Longsor

Longsor Tambang Galian C di Gunung Kuda Cirebon Menewaskan 14 Orang, Ini 5 Fakta yang Tercatat

Longsor di kawasan tambang kembali terjadi. Kali ini di galian C Gunung Kuda, Cirebon. Sebanyak 14 orang tewas, dan masih berpeluang bertambah.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
LONGSOR TAMBANG CIREBON - Tim gabungan kembali menemukan dua korban tewas dalam bencana longsor di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025). Korban tewas sernentara mencapai 14 orang. 

- Toni (46), Desa Kepuh, Palimanan, Cirebon

- Jamaludin (49), Desa Srengseng, Krangkeng, Indramayu

- Wastoni Hamzah (25), Desa Srengseng, Krangkeng, Indramayu

- Toni, dari Kepoh

4. Desakan Audit Tambang 

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi total izin dan aktivitas tambang di wilayah Cirebon dan Jawa Barat agar tragedi serupa tidak terulang.

“Saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya pekerja tambang. Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.

Ono juga menyoroti dampak lingkungan yang ditimbulkan tambang, seperti pencemaran sumber air yang dikeluhkan petani setempat.

Ia menyebut langkah Gubernur Jawa Barat sudah tepat dengan mengeluarkan Pergub dan moratorium izin tambang.

“Saya memberi saran kepada Gubernur Jawa Barat untuk dilakukan penutupan sementara dan dilakukan audit lingkungan. Bila tambang itu legal maka tunggu audit lingkungan untuk bisa dibuka kembali. Tetapi bila ilegal maka sekarang pun harus ditutup permanen,” tambahnya.

5. Aktivitas Tambang dan Evakuasi 

Pencarian korban longsor di tambang Gunung Kuda masih berlangsung meski sempat dihentikan sementara akibat minimnya pencahayaan malam hari demi keselamatan tim evakuasi.

Dandim 0620 Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, menjelaskan risiko longsor susulan cukup tinggi sehingga pencarian akan dilanjutkan esok pagi.

“Untuk yang meninggal dunia saat ini memang 14 orang dan yang dibawa di rumah sakit ada sembilan orang yang mengalami luka-luka,” jelasnya.

Kepala Dinas ESDM Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, menyatakan penutupan sementara aktivitas tambang sudah dilakukan, bahkan kemungkinan penutupan permanen mengingat metode penambangan yang tidak sesuai prosedur.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved