Korupsi

Mantan Dirut Sritex Iwan Setiawan Lukminto Ditangkap Kejagung Karena Kasus Korupsi

Mantan Dirut Sritex Iwan Lukminto Ditangkap Kejagung Karena Kasus Korupsi. Kprupsi diduga dari dana kredit

dok PT Sritex
DIRUT SRITEX DITANGKAP - Para pekerja di pabrik PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap mantan Direktur Utama PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto karena kasus korupsi dana kredit bank. 

Legislator DKI Jakarta mengungkapkan b ahwa, Bank DKI turut terkena imbas dari penutupan PT Sritex Rejeki Isman Tbk (Sritex).

Pengawas pemerintah daerah itu meminta Bank DKI untuk lebih berhati-hati dalam pengelolaan keuangan perusahaan, khususnya dalam menyalurkan kredit.

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Ahmad Lukman Jupiter mengatakan, kewaspadaan Bank DKI harus ditingkatkan menyusul bangkrutnya PT Sritex yang resmi tutup per 1 Maret 2025 akibat gagal membayar utang.

Pernyataan ini disampaikan Jupiter dalam rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Rapat yang digelar selama tiga hari dari Senin (17/3/2025) sampai Rabu (19/3/2025) ini membahas Pra-Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2026.

Dalam kesempatan itu, Jupiter menyoroti dampak kebangkrutan Sritex terhadap industri perbankan, termasuk Bank DKI.

"Kita sama-sama tahu PT Sritex itu sudah tutup permanen pada 1 Maret 2025. Ada 28 bank yang terlibat, termasuk bank-bank besar seperti BCA dan Himbara, serta Bank DKI," kata Jupiter, Selasa (18/3/2025)

Jupiter menegaskan, sebagai mitra pengawasan, DPRD perlu mengetahui progres Bank DKI dalam meningkatkan profitabilitasnya.

Apalagi, profit Bank DKI pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Saat ini, setelah PT Sritex tutup permanen, ada kurator yang menangani aset-asetnya. Bank DKI harus melakukan monitoring dan pemantauan secara ketat terhadap kredit yang telah diberikan. Jika tidak salah, total kredit yang diberikan sebesar Rp 140 miliar, dengan jaminan berupa piutang yang sangat berisiko," jelas Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta ini.

Menurut Jupiter, jika kredit bermasalah tersebut tidak segera ditangani, berpotensi menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi Bank DKI.

Dia mengaku, juga banyak mendengar bahwa tingkat kredit macet cukup tinggi di Bank DKI.

“Sampai hari ini, berapa total kredit macet yang ada, termasuk dari Sritex? Jangan sampai di tahun 2025 masalah ini semakin membesar dan menggerus kepercayaan publik terhadap Bank DKI," imbuhnya.

Sebagai penutup, Jupiter meminta Bank DKI untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang lebih baik di masa mendatang.

Dia menekankan bahwa dana yang dikelola oleh Bank DKI merupakan uang rakyat, sehingga harus dikelola dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved