Kerap Diremehkan di Menu MBG, FTI Ungkap Ragam Khasiat Tempe 

Lauk tempe yang disajikan dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kerap diremehkan orang-orang. 

dok. Forum Tempe Indonesia
LAUK TEMPE MBG - Sejumlah murid sedang menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) besutan Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam hidangan itu terdapat lauk tempe, namun sempat diremehkan karena dianggap murah padahal memiliki segudang manfaat bagi tubuh. 

Perajin tempe lokal yang dilibatkan sebagai mitra program, menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar. Hal ini tentunya menjadi perhatian serius Forum Tempe Indonesia dalam mendorong seluruh pihak terutama pengrajin tempe untuk meningkatkan kualitas produksi agar memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan oleh BGN. 

“FTI sejak berdiri 2008 hingga saat ini memang sangat fokus untuk menaikkan kelas pengrajin tempe agar memenuhi standar keamanan pangan (higienis). Karena selain tempe memiliki keunggulan dari kandungan gizinya, kualitas sebagai bahan pangan tempe juga harus terus ditingkatkan," ucapnya. 

"Masyarakat secara umum dan para stakeholder saat ini bisa dengan mudah menemukan pengrajin tempe di berbagai daerah yang telah kami kurasi dari sisi keamanan pangan dalam website kami," lanjutnya. 

Baca juga: Dengan Bangga Prabowo Sebut Keberhasilan MBG, Kasus Keracunan Cuma 200 dari 3,4juta anak

Forum Tempe Indonesia telah mengkurasi seratusan pengrajin Tempe yang telah memenuhi standart keamanan pangan. Para pengrajin dari seluruh Indonesia ini bisa ditemukan pada website FTI website www.mytempe.id yang diharapkan sebagai media literasi khusus dunia Tempe dan kedelai. 

Protein Nabati
Program MBG tidak hanya bertujuan memberikan asupan makanan bergizi, tetapi juga mendidik masyarakat tentang pola makan sehat. Tempe menjadi media edukasi yang efektif tentang pentingnya protein nabati dalam diet harian. 

Melalui program ini, masyarakat juga mungkin akan lebih terpapar tentang cara mengolah tempe menjadi hidangan lezat dan bergizi dengan bahan-bahan yang relatif terjangkau. 

Sementara itu, dari sisi sosial, program ini memperkuat kearifan lokal dan kebanggaan terhadap pangan tradisional Indonesia. 

"Untuk itu Forum Tempe Indonesia dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional mengajak semua pihak lebih mengenal dan menyebarluaskan pengetahuan mengenai nilai gizi dan manfaat tempe," katanya. 

"Ini bisa menjadi cara mensosialisasikan sekaligus menjaga tempe sebagai warisan budaya kuliner nusantara agar lebih dihargai dan mendapatkan perhatian bagi generasi Gen Z dan generasi selanjutnya," lanjut Ridha. 

Baca juga: 223 Siswa Keracunan MBG di Bogor, Badan Gizi Nasional akan Tegur Keras SPPG yang Lalai

Baca juga: Gara-Gara MBG Berhasil! Prabowo Sebut Bill Gates Akan ke Indonesia 7 Mei, Dukung MBG

Sementara itu, Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN), Prof Ikeu Tanziha mengatakan meski tidak diwajibkan, lauk tempe akan tetap disajikan karena memiliki harga yang terjangkau.  

Selain itu, tempe juga sudah menjadi preferensi masyarakat, dan sekaligus menghidupkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat. 

"Jadi memang dan juga manfaat dari tempe itu sangat baik yah bagi meningkatkan imun anak. Oleh karena itu tempe ini merupakan bagian dari menu yang sudah sangat luar biasa,” ujar Prof Ikeu.  

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved