Mulai Tahun Ajaran Baru 2025, Para Siswa akan Dapat Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Apa Saja?

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, akan menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) untuk siswa sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) mulai Juli 2025 saat tahun ajaran baru dimulai.

Diketahui, PKG memiliki manfaat sebagai deteksi dini penyakit agar tidak terjadi komplikasi, cacat, dan kematian.

Selain itu, dengan pemeriksaan yang baik, biaya kesehatan bisa ditekan dan kualitas hidup menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, praktisi kesehatan masyarakat Dokter Ngabila Salama memandang jika upaya cek kesehatan di sekolah bukanlah sesuatu yang baru.

"Sudah sejak lama ada dan rutin dilakukan per tahun termasuk 2024 di awal tahun ajaran baru," kata Ngabila saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Program Cek Kesehatan Gratis Kurang Diminati Masyarakat, Ini Kata Presiden Prabowo

"Puskesmas selain layanan dalam gedung (pasif), ada layanan luar gedung (aktif) koordinasi dengan dinas pendidikan melalui kepala sekolah menjadwalkan kunjungan setahun sekali untuk pemeriksaan," imbuhnya.

Bagi siswa SD kelas 1,2,5,6, pemeriksaan seluruh badan dari kepala hingga kaki, dilakukan sekaligus imunisasi.

Ngabila menyebut, permasalahan kesehatan yang sering muncul pada anak usia sekolah, di antaranya mata buram, THT (kotoran telinga), dan masalah gigi (berlubang / karies).

Kemudian, ada juga siswa yang mengalami anemia pada anak wanita, hingga malnutrisi baik overweight dan obesitas, sampai kekurangan gizi.

Sehingga, kata dia, pemeriksaan kesehatan sangatlah penting bagi anak-anak pada masa pertumbuhannya.

"Jika perlu ada pemeriksaan darah sederhana, bisa mendiagnosis dini anemia pada remaja puteri, amat penting pengobatan dan suplementasi besi untuk mencegah anemia pada kehamilan," katanya.

Baca juga: Hasil Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun Ditemukan Banyak Pra Diabetes dan Pra Hipertensi

"Sudah ada program minum tablet tambah darah bersama juga bagi remaja putri," lanjutnya.

Selain itu, pemeriksaan kesehatan gratis di sekolahjuga memungkinkan pendeteksian masalah reproduksi pada anak wanita dan pria. Salah satunya terkait pubertas dini atau terlambat.

Dengan begitu, Ngabila berharap para orangtua dan sisiwa mau menyambut baik upaya pemerintah ini.

"Dan data tentunya yang berbeda dari tahun-tahu sebulmnya. Data akan masuk dalam SATUSEHAT mobile yang akan merecord catatan kesehatan seseorang," pungkas dia.