Ijazah Jokowi

Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Mantan Ketua MK: Kalau Enggak Suka Sama Orang, Cari Urusan Ijazahnya

Kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memancing mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie buka suara. 

Yulianto/Warta Kota
IJAZAH JOKOWI - Kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) memancing mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie buka suara.  

Alasan Laporan Jokowi

Pakar telematika, Roy Suryo dan pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa dimintai klarifikasi oleh Polda Metro Jaya pada Kamis (15/5/2025) kemarin.

Pada momen klarifikasi tersebut, diketahui pemicu Jokowi turun gunung melaporkan kasus ijazah ke kepolisian.

Proses klarifikasi ini dilakukan setelah sebelumnya Jokowi melapor ke Polda Metro Jaya pada 30 April 2024.

Jokowi memutuskan melaporkan Roy Suryo cs terkait adanya diskusi yang terjadi pada 26 Maret 2025.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menuturkan diskusi tersebut diketahui Jokowi lewat video yang viral di media sosial.

Dalam diskusi tersebut, dia mengatakan bahwa Roy Suryo cs diduga melakukan fitnah dan pencemaran nama baik.

"Kronologis perkara yang dilaporkan, pada 26 Maret 2025 di sekitar Karet Kuningan, Jakarta Selatan, pelapor mulai mengetahui adanya video melalui media sosial berisi pernyataan fitnah dan pencemaran nama baik dengan pernyataan ijazah palsu S1 dari sebuah universitas milik pelapor atau korban," kata Ade, dalam konferensi pers di kantor Polda Metro Jaya, Kamis (15/5/2025).

Ade Ary mengatakan, setelah melihat video tersebut, Jokowi meminta ajudan dan kuasa hukumnya untuk mengumpulkan bukti.

"Selanjutnya pelapor meminta ajudannya dan kuasa hukum untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai media sosial dan mengingatkan kepada pihak yang membuat," ujarnya.

Pertemuan 26 Maret 2025

Terkait hal ini, Roy Suryo dan dokter Tifa membantah soal menghadiri pertemuan pada 26 Maret 2025 yang menjadi pemicu Jokowi melaporkan mereka ke Polda Metro Jaya.

Roy mengungkapkan bahwa undangan yang diterima olehnya untuk melakukan klarifikasi terkait adanya peristiwa pada 26 Maret 2025 lalu.

Namun, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu enggan menjawab soal peristiwa di tanggal tersebut karena merasa tidak melakukan diskusi.

Ia mengaku sedang buka puasa bersama di rumah pada 26 Maret 2025.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved