10 Tahun Pestarama, PBSI UIN Jakarta Gelar Panggung Istimewa untuk Sastrawan Mohammad Diponegoro
Pestarama satu dekade menghadirkan seminar nasional dan Tribute untuk sastrawan Mohammad Diponegoro.
WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia atau PBSI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menghadirkan Pekan Apresiasi Sastra dan Drama (Pestarama).
Ketua Program Studi PBSI UIN Jakarta, Ahmad Bahtiar mengatakan Pestarama 2025 menginjak satu dekade dengan mengangkat karya serta pemikiran beberapa sastrawan hebat di antaranya Ajip Rosidi, Emha Ainun Nadjib, dan Mohammad Diponegoro.
Ahmad menyebut rangkaian acara yang digelar mulai dari lokakarya mengupas materi pementasan, lokakarya keaktoran dan penulisan puisi, seminar nasional dan tribute, diskusi dengan para pakar sastra, panggung ekspresi, pementasan teater, hingga pameran.
Ahmad menjelaskan seminar nasional dan tribute untuk Mohammad Diponegoro mengusung tema "Peran Lembaga Kebudayaan Islam dalam Membentuk Sastra dan Drama Bernapas Islam di
Indonesia #2".
"Perbedaan lain pada satu dekade Pestarama adalah seminar nasional dikemas dengan memberikan penghargaan pada sastrawan, atau yang dikenal dengan Tribute, yang diberikan untuk Mohammad Diponegoro," ujar Ahmad di sela-sela acara seminas nasional dan tribute untuk Mohammad Diponegoro di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (14/05/2025).
"Selama sepuluh tahun, Pestarama telah menjadi wadah penting bagi mahasiswa untuk
berekspresi, berkreasi, dan mengapresiasi karya seni dalam berbagai bentuk," sambungnya.
Wakil Dekan 3 FITK UIN Jakarta, Salamah Agung mengapresiasi konsistensi prodi PBSI dalam mewujudkan Pestarama yang memiliki keterbaruan di setiap tahunnya.
Perempuan yang pernah menimba ilmu di Utrecht University Netherlands itu mengatakan Pestarama bukan hanya kegiatan yang menyenangkan tetapi juga tetap ada keilmuan di dalamnya.
Tema yang diusung dalam Pestarama menurut Salamah selalu membawa pada terinspirasinya orang lain kepada sosok yang ditampilkan setiap tahunnya.
Apresiasi untuk satu dekade Pestarama turut disampaikan Wakil Rektor 3 UIN Jakarta, Prof
Ali Munhanif.
Pria yang menamatkan studi di Temple University Philadelphia, Amerika Serikat itu menilai prodi PBSI berusaha untuk menghidupkan warisan budaya Indonesia.
"Apresiasi yang tinggi untuk menghidupkan kembali tentang pentingnya membicarakan
warisan-warisan budaya. Mohammad Diponegoro adalah sastrawan yang besar, tetapi kurangnya apresiasi dan perannya yang ditutupi oleh sastrawan-sastrawan yang lainnya," ucap Prof Ali.
Keunggulan Islam
Kiai Cepu, yang menjadi salah satu pembicara menyatakan sastra Islam bukan berarti selalu bercerita tentang agama, melainkan nilai kebenaran adalah kepastian yang unggul dalam Islam.
"Saya sangat menolak beberapa sastrawan Islam dimasukkan menjadi sastra Islam, itu
mempersempit. Sastra Islam menjadi seakan akan bercerita agama," ucap pendiri Teater Muslim tersebut.
Mohammad Diponegoro
PBSI UIN Jakarta
sastrawan
sastrawan indonesia
Pestarama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peringati 100 Tahun Kelahiran Sastrawan Pramoedya Ananta Toer, Ada Festival di Blora |
![]() |
---|
Isi Seminar di UIN Jakarta, Dubes Turki Bahas Perkembangan Ilmu Pengetahuan Modern-Pemikiran Islam |
![]() |
---|
Kemendibudristek Salurkan Bantuan Bagi Komunitas Kebahasaan dan Kesastraan |
![]() |
---|
Yudhistira Massardi Meninggal, Iga Massardi: Seperti Syair yang Kau Tulis, Kini Kau Hidup Selamanya |
![]() |
---|
Manfaat Menguatkan Iman kepada Allah, Prof Bambang Irawan: Iman Membuat Kita Selalu Sehat & Bahagia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.