Viral Media Sosial

Disomasi Pengacara Terduga Pelaku Pelecehan, SMK Waskito Serahkan Proses Hukum kepada Pihak Berwajib

Disomasi Pengacara Terduga Pelaku Pelecehan, SMK Waskito: Kami Serahkan Proses Hukum ke Pihak Berwajib

Editor: Dwi Rizki
Kompas.com
VIRAL MEDIA SOSIAL - Ilustrasi pelecehan seksual. Disomasi Pengacara Terduga Pelaku Pelecehan, SMK Waskito Serahkan Proses Hukum ke Pihak Berwajib 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus dugaan tindak pidana pelecehan seorang siswi di SMK Waskito memasuki babak baru.

Pihak terduga pelaku melalui kuasa hukumnya melayangkan somasi terhadap Ketua dan Pengurus Yayasan Pendidikan Waskito baru-baru ini.

Kepala SMK Waskito, Hartono S.Si M.Pd pun membenarkan adanya somasi tersebut.

Ia mengatakan ada beberapa poin yakni terkait pemeriksaan pelaku dan korban, pelarangan untuk mengikuti kegiatan ujian dan proses akademik lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Hartono menegaskan pihaknya telah melakukan proses pengumpulan fakta sesuai hasil koordinasi dengan KCD (Kantor Cabang Dinas) Pendidikan di Tangerang Selatan dan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

“Hal ini juga dilakukan dengan selalu memperhatikan kondisi psikologi korban yang masih trauma, jadi kami membentuk tim pengumpul fakta dan semuanya hasilnya telah kami serahkan kepada pihak berwajib mengingat saat ini kasus dugaan pelecehan yang terjadi di SMK Waskito sudah berada di ranah hukum,” ujar Hartono pada Kamis (15/5/2025).

Selain itu, pihak yayasan maupun SMK Waskito berkomitmen untuk memegang teguh prinsip asas praduga tak bersalah.

“Kami ini hanya tenaga pendidik yang tidak memiliki background ilmu hukum. Jadi agar kasus ini terang benderang maka pembuktiannya kami serahkan ke penegak hukum,” katanya.

“Selain itu, mengingat terduga pelaku maupun korban merupakan anak di bawah umur, maka pihak sekolah melakukan perlakuan khusus dalam penanganannya. Kami berpendapat bahwa memulihkan trauma dan mental korban serta menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif adalah fokus utama. Bahkan nama terduga pelaku dan korban tidak pernah kami sebutkan. Sayangnya pihak kuasa hukum yang justru menyebarkan nama terduga pelaku ke para siswa maupun alumni melalui somasi yang juga dikirimkan pada anak-anak ini,” katanya.

Untuk itu, SMK Waskito meminta semua pihak agar menahan diri untuk tidak menyebarkan informasi atau identitas baik korban maupun terduga pelaku.

Sementara itu, Pengamat sosial dan kebijakan publik Yanuar Wijanarko mengajak seluruh masyarakat dan insan media untuk berempati dan bertindak bijak dalam menyikapi kasus pelecehan seksual siswi SMK Waskito Tangerang Selatan.

Ia pun menekankan semua pihak harus memperhatikan etika khususnya pemberitaan yang ramah anak.

“Salah satu contoh postingan Wakil Wali Kota Tangsel yang mengupload konten di media sosial dengan menampilkan foto-foto korban yang masih di bawah umur. Harusnya tidak boleh ditampilkan. Kita boleh mengaburkan foto atau gambar, namun tidak menampilkan wajah korban meskipun memakai masker. Bahkan untuk media sebenarnya tidak boleh mencatat tempat, hanya bisa sebatas kecamatan,” ujarnya. 

Ia pun mengingatkan jejak digital bersifat permanen, dan penyebaran informasi sensitif dapat berdampak luas bagi korban maupun keluarganya.

Selain itu juga perlu diantisipasi kasus ini dapat ditungganggi kelompok kepentingan untuk membunuh karakter baik korban maupun pihak sekolah.

“Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa selama ini media massa maupun media sosial hanya fokus kepada korban maupun sekolah. Mengapa tidak mencari tahu siapa sih pelaku, bagaimana respon keluarga pelaku serta latar belakang lingkungan terduga pelaku ini dibesarkan,” katanya.

Yanuar juga berharap aparat penegak hukum dapat turut mengawasi kemungkinan adanya penyebaran hoaks bahkan penyesatan informasi dalam kasus tersebut.

“Masyarakat saat ini sangat mempercayai pemberitaan maupun informasi yang disebar di media online, dan kondisi sangat rentan terjadinya penyesatan informasi dan penyebaran hoaks terkait dugaan kasus pelecehan yang terjadi di SMK Waskito, Ini yang perlu juga menjadi perhatian aparat kepolisian,” ujarnya.

Dukungan Masyarakat di Media Sosial

Aksi protes massal yang dilakukan para pelajar SMK Waskito, Ciputat, Tangerang Selatan, baru-baru ini menjadi viral di media sosial setelah kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa salah satu siswi terungkap.

Keberanian korban yang mengungkapkan peristiwa tersebut menginspirasi banyak pihak dan memicu aksi protes oleh rekan-rekan sebayanya yang meminta keadilan.

Dikutip dari Tribunnews.com, video yang beredar menunjukkan para pelajar yang melakukan aksi damai dengan meneriakkan 

“Usut tuntas!” sebagai bentuk dukungan terhadap korban.

Aksi ini mendapat perhatian luas, baik dari masyarakat maupun pihak berwenang.

Pernyataan di media sosial oleh beberapa pengguna juga menunjukkan solidaritas terhadap korban, dengan hashtag seperti #SMKWaskito, #KeadilanUntukKorban, dan #ProtesDamaiSMKWaskito.

“Ngeliat #SMKWaskito langsung turunzin tim koordinasi sama dinas dan hukum, gue yakin SMK Waskito ngerti banget pentingnya perlindungan murid. tinggal kita kawal bareng-bareng prosesnya,” tulis @Pramestawari.

“Gak usah ikut-ikutan rame kalo cuma modal cuplikan doing. Oknum yang dilaporin udah gak jadi siswa, langkah kongret udah dijalanin, sekarang tinggal kawal biar keadilan bener-bener kejadian di #SMKWaskito,” tulis girlsteutics.

“Kasusnya udah masuk jalur hukum. #SMKWaskito juga udah ambil tindakan. jangan sampe dukungan kita ke korban malah berubah jadi tekanan buat semuanya,” tulis @Miss-Thena66.

Postingan ini mengundang banyak komentar dan respon dari Netizen.

Polisi Tindak Lanjuti Kasus Pelecehan Seksual
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang AS, membenarkan bahwa para pelajar SMK Waskito telah menggelar aksi damai.

Meski sempat menarik perhatian, Bambang menegaskan bahwa tidak ada kerusuhan dalam aksi tersebut. 

"Iya, mereka melakukan aksi damai," ujarnya.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini dilaporkan oleh orang tua korban yang berinisial C ke Polres Tangerang Selatan.

Kapolres setempat mengonfirmasi bahwa penyelidikan sudah dimulai, dan pihak berwajib berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini.

Pemkot Tangsel Tunjukkan Dukungan Penuh kepada Korban

Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan juga menunjukkan komitmennya dalam mendampingi dan melindungi korban kekerasan seksual.

Pilar mengunjungi langsung korban berinisial S pada Kamis (8/5/2025) malam, di mana beliau menyampaikan dukungan moral dan memastikan bahwa Pemkot Tangsel akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas.

"Ini langkah luar biasa. Tidak mudah bagi korban untuk berbicara tentang pengalaman pahit ini, tapi keberanian korban patut diapresiasi," ujar Pilar dalam konferensi pers.

Pilar juga menyebutkan bahwa Pemkot Tangsel akan terus memberikan dukungan kepada korban, termasuk dalam pendidikan dan kemungkinan pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

Pilar menegaskan bahwa Pemkot Tangsel akan terus berdiri di belakang korban dan memastikan proses hukum berjalan dengan adil.

"Kami ingin setiap anak di Tangerang Selatan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Kami akan selalu ada untuk mereka," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan luas karena keberanian korban dalam mengungkapkan pelecehan yang dialaminya, serta dukungan masyarakat yang terus mengalir untuk memastikan keadilan ditegakkan.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved