Viral Sopir Taksi Online Diduga Lecehkan Penumpang Anak Sekolah, Berikut Tips untuk Menghindarinya 

Viral sebuah video menayangkan sopir taksi online InDrive diduga melecehkan penumpang perempuan yang masih berusia sekolah.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Viral sebuah video menayangkan sopir taksi online InDrive diduga melecehkan penumpang perempuan yang masih berusia sekolah.

Video tak senonoh itu viral di media sosial Instagram hingga mengundang komentar netizen. 

Dikutip dari akun Instagram @info_cileunyi, pelecehan ini berawal saat korban memesan taksi online dari Manglayang menuju Komplek Boromeus pada Selasa (13/5/2025) petang.

Kepada korban, oknum sopir itu berdalih bahwa pintu belakang rusak sehingga penumpang disarankan untuk duduk di kursi depan, sebelah pengemudi. 

"Jadi kita berdua penumpang perempuan langsung disuruh duduk di kursi depan karena pintu belakang rusak," ucap korban yang dikutip dari akun tersebut pada Rabu (14/5/2025). 

Baca juga: Mahasiswa Cabul Diduga Lakukan Pelecehan Seksual hingga Tindak Kekerasan pada 13 Anak di Ciamis

Sejak awal, korban merasa curiga diminta duduk di kursi depan oleh oknum sopir. Namun perasaan itu diacuhkan karena mendengar penjelasan sopir bahwa pintu mobil belakangnya rusak. 

Saat duduk di kursi depan, kecurigaan korban ternyata terbukti. Sang sopir secara tiba-tiba memasangkan sabuk pengaman atau safety belt sampai hampir memegang bagian dada korban. 

"Makin lama sopir megang-megang bagian paha, saya kira mau oper gigi (transmisi) susah, ternyata malam ngeraba bagian paha," ucapnya. 

Merasa ada yang tidak beres, teman korban langsung merekam kejadian tersebut.

Tidak hanya itu, oknum sopir juga sempat menanyakan jenjang pendidikan korban, bahkan pengalamannya. 

"Pelaku sempat nanya kelas dan saat dijawab kelas 7 langsung bilang 'Berarti sudah pengalaman ya', di situ saya nggak jawab apa-apa. Terus bapaknya bilang lagi 'Atau masih belum? (pengalaman)," kata korban yang menyebut pelaku terlihat cengengesan. 

"Adapun pelat nomor mobil yang digunakan oleh pelaku D 1288 AEM," lanjutnya.

Baca juga: Datangi Polda, Wamenaker-Wamen PPPA Tanyakan Kelanjutan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Eks Rektor UP

Kejadian ini mengundang reaksi netizen yang mengecam perbuatan oknum sopir.

Bahkan netizen menyarankan kepada para penumpang untuk membatalkan pesanan jika sopir memintanya duduk di kursi bagian depan. 

"Buat para pengguna InDrive atau taksi online lainnya, saya sebagai driver (pengemudi) menyarankan jika ada driver yang menawarkan duduk di depan dengan alibi kursi rusak bagian belakang, mending cancel (batalkan)," kata pemilik akun @gepayxxx. 

"Lapor de, ini sudah bisa dijadikan alat bukti," kata pemilik akun @miarusdixxx. 

Diketahui, keberadaan ojek atau taksi online memang menjadi fenomena baru saat ini. Transportasi daring ini menjadi alternatif yang begitu digemari oleh masyarakat, karena praktis. 

Terlebih di kota besar yang sering terjadi kemacetan seperti DKI Jakarta.

Selain tarif relatif terjangkau, juga sistem pemesanan begitu mudah menjadi salah satu alasannya. 

Oleh sebab itu, pemesan bisa menunggu sesuai dengan titik penjemputan, tetapi berkembangnya ojek daring ini juga menimbulkan sejumlah permasalahan, salah satunya adalah dari sisi keamanan penumpang.

Tidak sedikit kasus kriminal, terutama terjadi pada kaum perempuan. 

Meskipun kejadian ini hanya dilakukan oleh beberapa oknum saja, tetapi bagi para perempuan harus tetap berhati-hati saat ingin menggunakan transportasi daring ini. 

Saat melakukan order ojek daring, baik yang sepeda motor maupun taksi haruslah waspada.

Pastikan identitas pengemudi sesuai dengan yang ada di dalam aplikasi.  

Seperti foto wajah, nama dan juga plat nomor kendaraan sesuai.

Jika ada yang tidak sesuai sebaiknya dihindari atau ditanyakan kepada pengemudi langsung. 

“Pastikan orer antara muka dengan plat nomor kendaraan sama dengan aplikasi,” kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana dikutip dari Kompas.com. 

Untuk memastikan orderan yang dilakukan ada baiknya pemesan wanita memfoto layar atau screenshot orderan.

Selanjutnya foto itu bisa dikirimkan kepada kerabat dekat atau keluarga untuk memastikan keberadaannya saat menggunakan taksi atau ojek daring. 

"Screenshot orderan dan kirimkan ke kerabat dekat, jangan lupa sampaikan Standar Operasional Prosedur (SOP) hal tersebut ke pengemudinya. Sehingga, keinginan jahat dapat diurungkan," ujar Sony. 

Baca juga: Diduga Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswi, Mantan Dosen di Kota Medan Dilaporkan ke Polisi

Sony juga mengatakan, bagi wanita yang ingin menggunakan taksi atau ojek daring akan lebih aman jika memilih titik penjemputan yang ramai, minimal bisa diketahui oleh sejumlah orang.

Baik itu teman dekat, kerabat atau orang lain yang juga saling mengenal.

Ini tentunya bisa menjadi bukti saat akan menggunakan taksi atau ojek daring. 

"Pilih tempat penjemputan yang ramai, minimal diketahui oleh kerabat atau teman dekat, ini bisa menjadi bukti," ujarnya. 

Bagi para wanita sebaiknya tidak menggunakan perhiasan atau aksesori yang mencolok saat menggunakan taksi atau ojek daring.

Hal ini salah satunya agar tidak mengundang niat jahat dari orang lain.

Bagaimanapun menurut Sony, kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena adanya niat dari sang pelaku, tetapi juga adanya kesempatan. 

"Jangan menggunakan pernak-pernik yang menyilaukan, kondisi fisik penumpang juga jangan kelelahan saat menggunakan taksi daring sehingga bisa tertidur di dalam mobil. Ini bisa mengundang bahaya,” ucap Sony. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved