Ijazah Jokowi

Netizen Serbu Akun Instagram Jokowi Terkait Dugaan Ijazah Palsu, Ikrar: Ini Persoalan Kejujuran

Publik semakin kepo pada ijazah Jokowi yang kabarnya palsu. Netizen pun menyerbu akun medsos Jokowi dfan bertanya. Prof ikrar bilang soal kejujuran.

Editor: Valentino Verry
Tangkapan layar
KUNJUNGAN JOKOWI- Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi saat menemui Kasmodjo, mantan dosen pembimbing skripsinya semasa kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM). Pertemuan ini menuai reaksi netizen. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Isu ijazah mantan Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi tak kunjung beres.

Kasus ini sudah berlanjut ke ranah hukum, namun publik terus mempergunjingkannya.

Terbaru, Jokowi menemui dosen pembimbingnya, Kasmudjo, Selasa (13/5/2025).

Momen pertemuan ini langsung dipublikasi Jokowi di akun media sosial (medsos) hingga viral. 

Netizen pun membanjiri kolom komentar setelah pertemuan tersebut.

Baca juga: Jokowi Diminta Hadir dalam Mediasi Gugatan Ijazah di PN Surakarta, Mediator: Minimal Video Call

Hal ini diketahui dari postingan di akun media sosial Instagram mantan orang nomor 1 di Indonesia tersebut. 

Pada Rabu pagi, tercatat sudah ada 9.777 orang mengomentari IG suami dari Iriana Jokowi tersebut.

Mereka menulis beragam komentar. Di antaranya “Dosen UGM: kami bangga mahasiswa kami jadi presiden,” tulis andryharj0.

“Luar biasa kesabaran pak @jokowi,” tulis adheramadani.

“Mantap pak Jokowi semoga sehat selalu,” tulis dpp.dharmamurti.

Baca juga: Di Tengah Polemik Tuduhan Ijazah Palsu, Jokowi Temui Kasmudjo: Beliau Dosen Pembimbing Saya di UGM

Di antara Netizen bahkan ada yang menyenggol pakar telematika Roy Suryo.

“Cc @kmrtroysuryo2 tolong bantu selidiki lg donk ini, dosen palsu apa gak?” tulis Sianturibgt.

Untuk diketahui, Jokowi bersilaturahmi ke kediaman Kasmudjo pada Selasa kemarin.

Setelah kunjungan itu, dia memposting foto dan menulis pesan di akun media sosial Instagram.

“Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Dosen Pembimbing Akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo," tulis akun Jokowi.

Baca juga: Diperiksa Polres Jaksel, Peradi Bersatu Tambah Pasal untuk Jerat Roy Suryo Cs Soal Ijazah Jokowi

Sementara itu, Kasmudjo mengaku kaget bertemu dengan salah satu mahasiswanya pada puluhan tahun silam.

Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut, polemik keaslian ijazah bukan berarti menjelek-jelekkan nama Jokowi.

Namun, ia menekankan pentingnya soal kejujuran dalam polemik tersebut. 

"Dan lagi-lagi ya, tujuannya itu bukan memburukkan nama seorang mantan presiden atau kemudian menghancurkan nama Jokowi. Bukan," tegas Ikrar di kanal YouTube Ikrar Nusa Bhakti, Senin (12/5/2025).

"Tapi ini adalah persoalan kejujuran, persoalan etika akademik, persoalan moral," imbuhnya.

SOAL KEJUJURAN - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti bicara ijazah Jokowi. Menurutnya, ini masalah kejujuran.
SOAL KEJUJURAN - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti bicara ijazah Jokowi. Menurutnya, ini masalah kejujuran. (Istimewa)

"Karena persoalan-persoalan ini, belakangan ini boleh dikatakan mulai hilang di republik yang kita cinta ini," tambahnya dikutip dari Tribunnews.com.

Selanjutnya, Ikrar Nusa Bhakti menyebut, jika ijazah Jokowi terbukti palsu, maka para pelapornya, termasuk mereka yang sudah ditahan, harus dibersihkan namanya.

Para pelapor dugaan ijazah palsu Jokowi yang dimaksud adalah Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa.

Sebaliknya, jika Jokowi terbukti benar soal keaslian ijazahnya, maka Roy Suryo cs akan ditetapkan bersalah melalui proses pengadilan.

Ikrar juga menegaskan, jika terbukti ijazahnya palsu, artinya, ayah Gibran Rakabuming Raka itu, beserta pihak-pihak yang membantu proses pembuatannya diduga terlibat perbuatan kriminal.

"Kalau kemudian Jokowi itu ternyata benar, tentunya Roy Suryo cs, maksud saya Roy Suryo, Dr. Tifa, Dr. Rismon dan beberapa orang yang menjadi tertuduh dalam kaitannya soal ribut-ribut ijazah Jokowi asli atau palsu ini, akan menjadi orang-orang yang bersalah. Tentunya harus dibuktikan di pengadilan," kata Ikrar.

"Tapi kalau ternyata Roy Suryo dan teman-teman lain yang kemudian membela posisi mereka, bahwa memang apa yang dilakukan oleh Jokowi dan beberapa orang penting di pemerintahan yang membantu proses pembuatan ijazah palsu itu, tentunya menjadi orang-orang atau diduga melakukan membantu tindakan kriminal," jelasnya.

"Karena, yang namanya sebuah tindakan kriminal di dalam teori kriminologi itu selalu dilakukan pasti meninggalkan satu jejak. Walaupun jejak itu misalnya cuma satu titik atau cuma satu helai rambut atau cuma satu helai kertas ataupun debu," tambahnya.

"Jadi, kalau kemudian ternyata Roy Suryo, dokter Tifa, dokter Rismon dan juga orang-orang lain, termasuk juga orang-orang yang sudah masuk tahanan karena mereka menuduh Jokowi melakukan tindakan memalsukan ijazah," kata Ikrar.

"Buat mereka yang pernah ditahan, tentunya harus ada pernyataan dari pengadilan bahwa mereka harus direhabilitasi nama baiknya, dan entah Jokowi, entah negara harus membayar kerugian yang mereka alami selama enam tahun mereka dipenjara dan juga tentunya kerugian atas tercorengnya nama baik mereka sebagai orang-orang yang berupaya untuk memperjuangkan kebenaran," imbuhnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved