Pemusnahan Amunisi

TNI AD: Lokasi Pemusnahan Amunisi di Garut Jauh dari Permukiman, Keberadaan Warga Sipil Didalami

TNI AD: Lokasi Pemusnahan Amunisi di Garut Jauh dari Permukiman, Keberadaan Warga Sipil Didalami

Sidqi Al Ghifari/TribunJabar.id
KORBAN PEMUSNAHAN AMUNISI - Tujuh kantong jenazah berisi korban ledakan bom yang dimusnahkan di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025) pagi. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya masih menyelidiki keberadaan warga sipil yang berada di lokasi kejadian saat pemusnahan amunisi afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM -- Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya masih menyelidiki keberadaan warga sipil yang berada di lokasi kejadian saat pemusnahan amunisi afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025).

Kegiatan pemusnahan itu menimbulkan ledakan yang berujung tewasnya sembilan warga sipil dan 4 anggota TNI.

“Penyebab dari kejadian tersebut masih dalam tahap penyelidikan oleh tim TNI Angkatan Darat termasuk terkait dengan korban sipil,” kata Wahyu dalam konferensi pers, dikutip dari TribunJabar, Senin (12/5/2025).

Baca juga: 11 Orang Tewas Saat Pemusnahan Bom di Garut, Ini Daftar Korban 2 Diantaranya Anggota TNI

Wahyu menerangkan ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.

Awalnya TNI AD melakukan pemusnahan amunisi di dua lubang sumur yang sudah disiapkan.

Pengecekan personel dan lokasi dilakukan dan semua dinyatakan aman.

Pemusnahan itu berjalan baik.
 
Selain dua lubang sumur itu, tim sebenarnya mempersiapkan satu lubang lain. 

PEMUSNAHAN BOM GARUT - Sedikitnya 11 orang meninggal dunia saat pemusnahan bom kadaluwarsa di Garut Selatan. Dari informasi yang dihimpun, selain 11 orang meninggal dunia, sejumlah lainnya mengalami luka.
PEMUSNAHAN BOM GARUT - Sedikitnya 13 orang meninggal dunia saat pemusnahan bom kadaluwarsa di Garut Selatan. Dari informasi yang dihimpun, selain 11 orang meninggal dunia, sejumlah lainnya mengalami luka. (Dok/ TribunJabar)

Lubang itu disiapkan untuk tempat menghancurkan detonator yang selesai digunakan dalam penghancuran dua sumur sebelumnya.
 
Nahas, pada saat pemusnahan di lubang ketiga itu sedang disiapkan, ledakan tiba-tiba terjadi.
 
"Saat tim penyusun munisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia," tutur Wahyu.

Menurut Wahyu, lahan yang digunakan merupakan milik BKSDA Kabupaten Garut dan telah rutin dipakai untuk pemusnahan amunisi.

"Lokasinya jauh dari pemukiman warga," ujar Wahyu.

Baca juga: BREAKING NEWS Belasan Orang Tewas Akibat Pemusnahan Bahan Peledak di Garut, Ini Daftarnya

Korban meninggal termasuk 4 orang dari anggota TNI Angkatan Darat dan 9 orang dari masyarakat.

Belum dijelaskan alasan adanya masyarakat yang berada di sekitar lokasi pemusnahan.

Brigjen Wahyu Yudhayana memastikan peristiwa itu menewaskan 13 orang akibat terkena ledakan amunisi.

Ketika itu tim penyusun amunisi dari TNI sudah melaksanakan pengecekan personel dan lokasi hingga dinyatakan aman untuk dilakukan pemusnahan amunisi tak layak pakai. 

"Tim penyusun amunisi ini menyiapkan dua lubang sumur, lalu tim pengamanan masuk dan dinyatakan aman hingga dilakukan peledakan di dua sumur tadi," katanya

Kemudian, tim juga menyiapkan satu lubang di luar dua sumur tadi untuk menghancurkan sisa detonator yang ada.

"Nah, saat tim penyusun tim amunisi menyusun amunisi aktif yang tak layak pakai di lubang itu, tiba-tiba terjadi ledakan hingga akibatkan 13 orang meninggal dunia karena ledakan," ujarnya.

Ke-13 orang tewas itu terdiri dari empat anggota TNI dan 9 orang warga sipil.

Berkaitan 9 korban warga sipil yang meninggal, Kadispenad menyebut seluruhnya sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk dilakukan tindakan selanjutnya.

Saat ini, katanya, upaya yang dilakukan ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi ledakan sampai aman bagi warga.

"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," katanya.

Lahan yang dipergunakan untuk memusnahkan amunisi tak layak ini merupakan lahan milik BBKSDA Garut yang memang rutin dilakukan dan lokasinya jauh dari pemukiman warga.

"Kami segenap keluarga besar TNI berbela sungkawa. TNI yang menjadi korban musibah ini merupakan prajurit yang miliki dedikasi tinggi dan kami juga duka cita atas meninggalnya warga sipil," ujarnya.

Berikut nama korban tewas ledakan bom di Garut Selatan.

Berikut identitas para korban:
 
 TNI

-Kolonel Cpl Antonius Hermawan selaku Kepala Gudang Munisi III Pusat Peraltan TNI AD
-Mayor Cpl Anda Rohanda selaku Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Pusat Munisi III
-Kopda Ery Peanggodo
-Pratu Apriyo Setiawan

Warga Sipil

-Agus Bin Kasmin
-Ipan Bin Obur
-Anwar Bin Inon
-Iyus Ibing Bin Inon
-Iyus Rizal Bin Saepuloh
-Toto
-Dadang
-Rustiawan
-Endang

Para jenazah saat ini telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk. Situasi di lokasi kejadian juga tengah dilakukan pengamanan.

Hingga saat ini TNI AD masih menyelidiki penyebab tewasnya warga sipil.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved