Konklaf

Mendung Menyelimuti Kapel Sistina Menghantarkan Para Kardinal Memulai Konklaf

Misa Kudus yang dihadiri oleh Kardinal dari berbagai belahan dunia ini, juga bisa dihadiri oleh umat lain secara umum.

Editor: Joanita Ary
VaticanNews
KONKLAF -- Pagi hari di tanggal 7 Mei 2025, Basilika Santo Petrus, para kardinal menghadiri Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal. Misa ini merupakan tradisi penting sebelum Konklaf, di mana para kardinal dan umat Katolik berdoa bersama memohon bimbingan Roh Kudus dalam pemilihan Paus baru. 

WARTAKOTALIVECOM, Vatikan -- Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, Gereja Katolik memasuki masa sede vacante, periode tanpa pemimpin tertinggi.

Hari ini, proses pemilihan Paus baru dimulai dengan dua momen penting: Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" dan persiapan akhir Kapel Sistina untuk Konklaf.

Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" Doa Bersama untuk Bimbingan Ilahi

Pagi hari di tanggal 7 Mei 2025, Basilika Santo Petrus, para kardinal menghadiri Misa "Pro Eligendo Romano Pontifice" yang dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, Dekan Dewan Kardinal.

Misa ini merupakan tradisi penting sebelum Konklaf, di mana para kardinal dan umat Katolik berdoa bersama memohon bimbingan Roh Kudus dalam pemilihan Paus baru.

Misa Kudus yang dihadiri oleh Kardinal dari berbagai belahan dunia ini, juga bisa dihadiri oleh umat lain secara umum.

Pejabat Vatikan memberikan kesempatan bagi umat untuk terlibat dalam proses spiritual ini.

Kapel Sistina Jadi Pusat Pemilihan Paus

Kapel Sistina, yang terkenal dengan lukisan langit-langit karya Michelangelo, telah dipersiapkan secara khusus untuk Konklaf.

Lantai kapel ditutupi karpet, dan meja serta kursi disusun untuk 133 kardinal pemilih yang akan berpartisipasi dalam pemilihan.

Sebuah tungku dipasang di tengah kapel untuk membakar surat suara setelah setiap pemungutan suara. Asap yang keluar dari cerobong akan berwarna hitam jika belum ada Paus terpilih, dan putih jika seorang Paus telah terpilih.

Untuk menjaga kerahasiaan proses, Kapel Sistina telah ditutup untuk wisatawan sejak 5 Maret.

Para kardinal bersumpah untuk menjaga kerahasiaan, dan teknisi memastikan tidak ada perangkat perekam atau pengintaian elektronik di dalam kapel.

Proses Konklaf Sebuah Tradisi dan Kerahasiaan

Konklaf akan dimulai setelah perintah "Extra omnes!" dikumandangkan, yang berarti semua orang yang tidak berkepentingan harus meninggalkan kapel.

Para kardinal kemudian akan mengadakan pemungutan suara hingga seorang kandidat memperoleh dua pertiga suara untuk terpilih sebagai Paus.

Selama Konklaf, para kardinal akan tinggal di Domus Sanctae Marthae dan tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan dunia luar.

Cuaca di Sekitar Basilika Santo Petrus

Mendung menyelimuti area sekitar Basilika Santo Petrus di Kota Vatikan dengan suhu udara maksimum sekitar 21°C dan suhu minimum sekitar 11°C.

Terdapat peringatan cuaca kuning untuk hujan dan badai petir di wilayah Lazio, yang mencakup Kota Vatikan, hingga pukul 23:59 waktu setempat.

Umat dan pengunjung diharapkan membawa payung atau jas hujan jika berencana berada di luar ruangan.

Harapan Seluruh Umat Katolik

Umat Katolik di seluruh dunia menantikan hasil Konklaf dengan harapan bahwa Paus baru akan melanjutkan reformasi dan membawa Gereja ke arah yang lebih inklusif dan relevan di era modern.

Mereka berharap pemimpin baru dapat menyatukan berbagai pandangan dan memimpin Gereja dalam menghadapi tantangan zaman.

Dengan dimulainya Konklaf hari ini, Gereja Katolik berada di ambang babak baru dalam sejarahnya, menantikan pemimpin spiritual yang akan membimbing umat menuju masa depan yang penuh harapan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved