Berita Nasional
Cerita Para Dokter Saat Bertugas di Gaza, Sulit Tidur karena Setiap Saat Bom Meledak & Diawasi Drone
Cerita Dokter Spesialis Tugas di Gaza, Sulit Tidur karena Dengar Ledakan Bom dan Diawasi Drone
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Selain itu, di sisi utara dan tengah Gaza juga banyak fasilitas umum dan rumah penduduk yang hancur.
RS Indonesia yang ada di sisi utara Gaza juga ikut terkena, hingga kapasitas menampung pasien merosot jadi lima persen.
“Saat ini konsentrasi pengungsi berada di wilayah Khan Younis. Di sana terdapat tiga rumah sakit yang masih dalam keadaan baik yaitu Khan Younis, RS Al Quds dan RS European Gaza,” imbuhnya.
Prof Basuki menambahkan, pemandangan berbeda saat dia berada di perbatasan antara wilayah Israel dengan Gaza.
Di Israel terlihat modern karena banyak gedung tinggi seperti halnya Jakarta, dan banyak tanaman, sehingga terlihat teduh.
“Kami bisa masuk ke perbatasan karena kami adalah tenaga medis, EMT. Jadi dokter spesialis yang memang dibutuhkan saat perang, itupun harus mendapat izin dari Israel,” tuturnya.
Melihat kekejaman Israel, Prof Basuki mendorong Pemerintah Indonesia dan negara di dunia untuk memberi perhatian besar kepada Gaza.
Dia memandang, Gaza tengah mengalami krisis kemanusiaan, di mana warganya sangat menderita karena serangan Israel.
“Dalam kondisi yang sangat terbatas ini kira-kira berapa lama mereka akan bertahan? Mungkin kurang lebih 30 hari karena blokade itu nggak dibuka,” ucapnya.
“Kami ingin blokade itu dibuka secepat mungkin, kalau bisa sekarang yah dilakukan sekarang. Secara batas kemanusiaan, tidak mungkin mereka bertahan tapi secara psikologis memang mereka kuat,” pungkasnya.
Sedangkan dr. Harfindo Nismal, Sp.BM (Spesialis Bedah Mulut) merasa prihatin dengan genosida yang dilakukan Israel kepada rakyat Gaza.
Dia menyebut, banyak warga sipil yang menjadi korban serangan dari Israel.
“Kami ingin menegaskan, bahwa apa yang disampaikan Prof Basuki benar, perang dan blokade harus diakhiri serta bantuan harus masuk. Kondisi yang kami saksikan memang betul-betul menyedihkan, dan seperti yang diberitakan di media bahwa banyak korban dari anak-anak dan perempuan,” tuturnya.
Sementara itu dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG (Spesialis Obgyn/Kandungan) merasa sangat prihatin dengan kondisi ibu hamil dan anak-anak di sana.
Dia menyebut, banyak ibu hamil yang kekurangan nutrisi, sehingga anak yang dilahirkan dalam keadaan kurang sehat.
“Tingkat kelahiran di sana sangat tinggi, ada sekitar minimal 20 persalinan setiap hari dan para dokter di sana juga mengakui, ada tingkat persalinan prematur yang tinggi karena dalam satu kesempatan saja ada tiga persalinan prematur,” ungkapnya. (faf)
Syngenta Indonesia Perkenalkan Benih Padi Hibrida Ningrat NK2133 |
![]() |
---|
Diam-diam Prabowo Subianto Sudah Dapat Data Lembaga Kotor di Indonesia |
![]() |
---|
Soal Kasus Wamenaker, Prabowo Subianto Mengaku Agak Malu |
![]() |
---|
TNI Turun Tangan Jaga Rel Kereta Agar Tak Diterobos Pendemo |
![]() |
---|
Pertahanan Polisi Disebut Jebol Saat Halau Demonstran di Tanah Abang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.