Pemprov DKI Keluarkan Rp 1,69 M untuk Tebus 488 Ijazah yang Tertahan, Pramono: Ini Tak Boleh Terjadi
Sebanyak 371 ijazah siswa sekolah swasta di Jakarta yang tertahan dibagikan dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta sekolah swasta tidak lagi menahan ijazah pelajar karena masalah finansial.
Sebab, ijazah menjadi salah satu syarat utama bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan berikutnya atau mencari pekerjaan.
"Kami akan secara khusus berbicara dengan sekolah-sekolah swasta, bahwa yang seperti ini tidak boleh terjadi," kata Pramono.
Hal itu diungkapkan Pramono usai memberikan ijazah dalam program pemutihan ijazah tahap kedua.
Sebanyak 371 ijazah yang tertahan dibagikan dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Baca juga: Pramono Anung Tegaskan Setiap Pungutan Sekolah di Jakarta Harus Dapat Persetujuan Dinas Pendidikan
"Sebenarnya menyambung apa yang disampaikan bahwa kok bisa, ya tentunya karena sekolah swasta pada waktu itu kan masih berbayar, masih membayar dan rata-rata anak ini dari keluarga yang tidak mampu tidak bisa membayar," tuturnya.
Menurut Pramono, ijazah ditahan karena peserta didik tidak mampu membayar biaya atau iuran yang ditetapkan sekolah swasta.
Mereka tidak mampu membayar, lanjut dia, memang karena faktor ekonomi.
"Jadi yang tertahan itu bukan membayar untuk ijazahnya, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan sekolah. Dia tidak mampu, dari keluarga yang memang tidak bisa menyelesaikan hal-hal lain, kan walaupun sekolah sudah gratis tapi kan kadang-kadang masih ada pembayaran di lapangan yang harus dilakukan dan tidak bisa dilakukan," jelas Pramono.
Atas dasar persoalan itulah, lanjut Pramono, Pemprov DKI dan DPRD DKI menggodok regulasi pendidikan gratis di Jakarta.
Baca juga: Mantan Dubes Rusia Menduga Isu Ijazah Palsu Sengaja Dipelihara Jokowi untuk Hal Ini
Nantinya para peserta didik dari keluarga yang tak mampu dan gagal masuk ke sekolah negeri, bisa dialihkan ke sekolah swasta dengan gratis.
Pramono mengucapkan, pemerintah daerah akan melakukan uji coba di sekolah swasta sebagai percontohan pendidikan gratis.
Namun, Pramono enggan membeberkan nama-nama sekolahnya.
"Nanti saja ya akan kami sampaikan," ucap mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) RI ini.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta menebus ijazah pelajar setempat yang mengenyam pendidikan di sekolah swasta.
Dinilai Mendesak, Judistira Dukung Pembangunan RS Royal Batavia Cakung |
![]() |
---|
Erlina Tak Kuasa Menahan Tangis di Samping Jenazah Korban Tewas Terlindas Mobil Rantis Brimob Polri |
![]() |
---|
Dokter Tifa Temui 'Orang Dalam', Ungkap Perintah untuk Penjarakan Akademisi |
![]() |
---|
Pekerja Tak Perlu Takut, Pemkot Jaksel Larang Perusahaan di Wilayahnya Tahan Ijazah |
![]() |
---|
Guru Besar UNM Prof Harris Yakini Sekolah Rakyat Jadi Pemutus Rantai Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.