Berita Jakarta

Pramono Anung Berkomitmen Bantu Warga Tebus Ijazah: Tapi yang Tak Bayar Pajak Kendaraan, Saya Kejar

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersikap tegas terhadap warga yang tak bayar pajak kendaraan. Baginya tak ada ampun.

Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
TEBUS IJASAH - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan pihaknya akan menebus ijazah warga yang tertahan, namun bagi yang ngemplang pajak kendaraan, jangan harap. Pramono akan mengejarya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggelar program pemutihan ijazah bagi warga yang ijazahnya tertahan karena masalah biaya. 

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengaku terkejut dengan banyaknya jumlah ijazah yang belum diambil, bahkan dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk perguruan tinggi.

"Saya sendiri juga kaget, ternyata jumlahnya banyak banget, memang banyak yang belum terlaporkan," kata Pramono di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025).

Baca juga: Kaget Terkena Tilang ETLE, Pemotor Ini Usul Pembayaran Denda Digabung dengan Pajak Kendaraan

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Dana Rp 596,4 Juta untuk Tebus Ijazah Peserta Didik

Pramono menuturkan, dirinya akan menghadiri langsung program pemutihan ijazah pada tahap kedua.

Pramono menegaskan, program pemutihan ijazah ini menjadi prioritas utama Pemprov DKI Jakarta, terutama bagi warga yang berasal dari keluarga tidak mampu. 

Namun, ia juga menekankan bahwa pemerintah akan menindak tegas warga yang tidak membayar pajak kendaraan, karena mereka telah menikmati fasilitas yang diberikan.

"Tapi kalau orang yang enggak mau bayar pajak kendaraan, saya kejar," ujarnya. 

"Dia sudah mendapatkan fasilitas bisa beli mobil, enggak mau bayar, saya kejar," imbuh orang nomor satu di Jakarta itu.

Sementara Wakil Gubernur Rano Karno akan hadir dalam program pemutihan di tahap ketiga.

Ia pun berharap program ini akan mendapat perhatian luas dari masyarakat. 

Ia menekankan, ijazah merupakan hak setiap orang yang telah menyelesaikan pendidikan. 

Karena itu, pemerintah harus hadir membantu warga yang tidak mampu menebus ijazahnya.

"Jadi kemarin ketika saya menerima Wakil Direktur UIN Syarif Hidayatullah, ternyata di Syarif Hidayatullah yang tidak diambil ijazahnya juga banyak. Nah yang seperti-seperti ini enggak boleh terjadi. Orang sekolah itu kan untuk mendapatkan ijazah," ujarnya. 

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas Bazis DKI menyerahkan bantuan pendidikan untuk penebusan ijazah tertahan Tahap I kepada 117 lulusan dengan total nilai mencapai Rp596.422.200.

Penyerahan bantuan dilaksanakan pada Jumat (25/4) di Auditorium Ki Hajar Dewantara, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved