Paus Fransiscus Meninggal Dunia

Ajaib! Ratusan Burung Merpati Putih Terbang Mengitari Langit di Atas Basilika St. Petrus Vatikan

Burung-burung merpati berwarna putih tersebut muncul tiba-tiba, terbang berputar-putar di atas kubah Basilika

Editor: Joanita Ary
Tiktok @Romeing
MERPATI DI ATAS BASILIKA -- Di tengah suasana duka dan haru yang menyelimuti Basilika Santo Petrus, Vatikan, pada malam penutupan peti jenazah Paus Fransiskus. Tiba-tiba saja ratusan burung merpati putih keluar dan terbang mengelilingi basilika, bersama-sama mereka menari di langit malam seolah memberi salam perpisahan terakhir. 

Misa nantinya mencakup bacaan dari Kisah Para Rasul, Surat Santo Paulus kepada Orang Farisi, dan Injil Yohanes.

Homili disiapkan oleh Dekan Dewan Kardinal dan akan diikuti dengan doa umat beriman dalam bahasa Prancis, Arab, Portugis, Polandia, Jerman, dan Mandarin, sebelum liturgi Ekaristi, Komuni Kudus, dan Ritus Penghormatan Terakhir.

Kemudian Misa juga akan diiringi Paduan Suara dari Kapel Sistina yang bernyanyi untuk Paus Fransiskus untuk terakhir kalinya.

Setelah itu, sesuai dengan wasiat rohani Paus Fransiskus, peti jenazah kemudian akan diberangkatkan ke Basilika Santa Maria Maggiore.

Prosesi pemakaman akan menempuh jarak sekitar empat kilometer melalui jalan-jalan di ibu kota dengan kecepatan lambat.

Perjalanan ini memungkinkan umat yang berada di sekitaran lokasi bisa mengucapkan selamat tinggal untuk Paus Fransiskus yang mereka sayangi.

Jalan tersebut, dulunya sering dilalui oleh Paus Fransiskus untuk berdoa di hadapan ikon Virgin Salus Populi Romani sebelum dan sesudah setiap dari 47 perjalanan kerasulannya, dan bahkan baru-baru ini setelah ia dirawat di rumah sakit pada Februari dan Maret.

Kemudian setibanya di Basilika Liberia, masih diiringi paduan suara Kapel Sistina yang bergantian menyanyikan antifon dan mazmur, peti jenazah akan disambut oleh "orang-orang terakhir."

Mereka adalah sekelompok orang miskin dan terpinggirkan yang selalu memiliki tempat khusus di hati Paus Fransiskus.

Mereka akan menjadi orang-orang yang memberikan penghormatan terakhir sebelum peti jenazah dibawa ke altar Santa Maria Maggiore.

Dan prosesi pemakaman akan dilakukan secara pribadi.

Sementara itu Kardinal Camerlengo, Kevin Farrell, akan menandai peti jenazah kepausan dengan stempelnya, bersama dengan stempel dari Prefektur Rumah Tangga Kepausan, Kantor Perayaan Liturgi Paus Agung, dan Kapitel Liberia.

Jenazah Paus akan dibaringkan di makam dan dipercikkan air suci.

Setelah doa Regina Cæli, notaris Kapitel Liberia akan menyusun akta resmi yang mengonfirmasi pemakaman dan akan membacakannya dengan lantang di depan umat yang hadir.

Akta tersebut akan ditandatangani Kardinal Camerlengo, Bupati Rumah Tangga Kepausan, Pemimpin Perayaan Liturgi Kepausan, dan terakhir notaris.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved