Pembunuhan

Juwita Banyak Menulis Berita TNI Polri Sebelum Tewas Dibunuh Oknum Lanal Balikpapan

Sebelum ditemukan tewas jurnalis wanita, Juwita (22) rupanya banyak menulis berita terkait kegiatan TNI.

Kolase: Instagram @juwita0515 dan TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
JURNALIS DIBUNUH - (Kiri) Press konfrence terkait kasus pembunuhan, Rabu (26/3/2025). Seorang anggota TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang bertugas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur diduga terlibat dalam kasus pembunuhan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, di Mako Lanal Balikpapan dan (Kanan) Foto Juwita semasa hidup yang diunggah di akun Instagram pribadinya. 

Pihak penyidik juga masih menelusuri keberadaan tersangka di Banjarbaru, apakah dalam rangka tugas atau sedang dalam perjalanan pribadi.

Saat ditanya mengenai dugaan hubungan antara tersangka dan korban serta motif pembunuhan, Mayor Laut Ronald menyatakan bahwa hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut.

Dosen Kenang Sosok Juwita

Kepergian Juwita, seorang jurnalis muda yang tewas dalam kasus tragis, menyisakan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk mantan dosennya, MS Shiddiq.

Sebagai akademisi yang pernah mengajar Juwita di Ilmu Komunikasi FISIP Uniska MAB sebelum berpindah ke Universitas Al Azhar Indonesia, Shiddiq mengenang mahasiswinya itu sebagai sosok cerdas, berdedikasi, dan penuh empati.

“Juwita mungkin tampak pemalu di kelas, tapi ia memiliki kecerdasan dan ketekunan luar biasa. Ia juga tak ragu membantu teman-temannya yang kesulitan memahami materi kuliah,” ujar Shiddiq, Kamis (27/3/2025).

Juwita tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga menunjukkan bakatnya dalam dunia jurnalistik.

Sejak masih kuliah, ia aktif meliput berita dan bahkan beberapa kali meminta izin kepada dosennya karena tugas liputan.

“Ia pernah meminta saran kepada saya tentang bagaimana menjadi wartawan yang baik. Dari berita-berita yang ia tulis, terlihat jelas bahwa ia punya passion di bidang ini,” tambahnya.

Namun, masa depan cerah Juwita terhenti secara tragis. Ia yang berencana menikah pada Mei dengan seorang anggota TNI AL, justru kehilangan nyawanya dalam kasus yang kini menjadi sorotan publik. Kejadian ini memunculkan pertanyaan besar tentang perlindungan jurnalis di tengah risiko kekerasan yang semakin nyata.

Shiddiq menegaskan bahwa TNI harus bersikap transparan dalam menangani kasus ini.

“Tindakan kekerasan terhadap jurnalis adalah ancaman bagi kebebasan pers dan demokrasi. TNI harus memberikan respons yang tegas, memastikan investigasi berjalan menyeluruh, dan menghukum pelaku tanpa pandang bulu,” tegasnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali bicara tegas soal kematian Juwita (22), wartawati media online di Banjarbaru yang diduga dibunuh oleh oknum anggota TNI Angkatan Laut (AL). 

Dirinya mendukung supaya oknum yang melakukan pembunuhan dihukum berat.

"Kami hukum berat!," kata Ali singkat kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/3/2025).

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved