Pembunuhan

Buntut Pembunuhan Wartawati Juwita, Moral Prajurit jadi Sorotan, Panglima TNI Diminta Turun Tangan

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto diminta melakukan evaluasi perihal perilaku prajurit buntut pembunuhan wartawati Juwita oleh oknum TNI AL.

Facebook/ Polres Banjarbaru
WARTAWATI DIBUNUH KEKASIH - Juwita (25) seorang wartawati di Banjarbaru ditemukan tewas di kawasan Gunung Kupang, Kota Banjarbaru, Sabtu, (22/03/2025). Awalnya Juwita diduga meninggal karena kecelakaan, namun belakangan terungkap ia dibunuh anggota TNI AL Balikapapan berinisil KLS J yang merupakan kekasihnya sendiri. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto diminta melakukan sejumlah evaluasi perihal perilaku prajurit buntut pembunuhan terhadap wartawati Juwita oleh oknum TNI AL, Kelasi Satu berinisial J. 

Sebelumnya seorang wartawati bernama Juwita, di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), tewas dibunuh oleh kekasihnya sendiri yakni Kelasi Satu J. 

“Jadi memang sudah jadi atensi Komisi I dan kita memang sudah minta Panglima itu untuk mengusut tuntas kasus di Kalsel,” ujar Anggota Komisi I DPR Syamsu Rizal saat dihubungi, Jumat (28/3/2025). 

Komisi I DPR meminta Panglima TNI berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Laut, dan Udara untuk bisa membahas perilaku prajurit selama beberapa waktu terakhir yang berujung tindak pidana. 

“Kemudian kami juga minta Panglima TNI itu memanggil KSAD, KSAL, dan KSAU untuk membicarakan bahwa di akhir-akhir ini memang kelihatan banyak sekali masalah-masalah yang berkaitan dengan moral prajurit,” sambungnya. 

Rizal beralasan konflik yang terjadi antara TNI dan masyarakat sipil sekarang ini mengalami banyak pergeseran. 

Sebab, permasalahan yang terjadi bukan lagi institusional, melainkan juga perorangan masing-masing prajurit.

“Kalau dulu kan masalah TNI itu kehadirannya misalnya masalah teritori, bentrok dengan masyarakat setempat karena ada batalyon baru. Kemudian, masalah sosial karena ada lahan yang dipakai latihan. Itu kita dengar dulu-dulu kan. Kalau sekarang ini itu sudah pada perilaku personal,” kata Rizal.

Baca juga: Juwita Banyak Menulis Berita TNI Polri Sebelum Tewas Dibunuh Oknum Lanal Balikpapan

Ia pun meminta agar institusi TNI melakukan evaluasi terhadap proses pembinaan sistem pembinaan prajurit dengan semua kepala staf angkatan. 

Tidak hanya itu, Rizal mengusulkan agar aturan-aturan soal keberadaan prajurit TNI di luar barak disusun ulang. 

Hal ini untuk memastikan pengawasan terhadap prajurit ketika beraktivitas di luar barak bisa ditingkatkan demi mencegah pelanggaran.

“Bagaimana caranya mereka keluar barak, bagaimana SOP mereka keluar dari markas. Kemudian, penugasan seperti apa dan bagaimana mereka bersikap saat mereka berada di di posisi sipil,” kata Rizal.

Tidak hanya itu, perilaku prajurit ketika berhadapan dengan masyarakat sipil juga harus dilakukan pembenahan supaya peristiwa serupa tidak terulang kembali. 

“Kemampuan adaptasi dengan sipil yang mesti ditingkatkan. Kapan mereka bertindak profesional sebagai seorang prajurit, kapan sebagai bagian dari komunitas sipil, bagian dari masyarakat. Jadi itu tidak boleh dicampur,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, misteri kematian Juwita, seorang jurnalis media online di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mulai menemui titik terang setelah empat hari berlalu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved