Jelang Lebaran, Daging Sapi di Pasar Slipi Jaya Jakbar Tembus Rp 150.000, Kasudin KPKP: Masih Wajar

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, harga daging sapi di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, tembus di angka Rp 150.000 per-kilogramnya, Kamis (27/3/2025).

Harga tersebut adalah yang tertinggi dari sebelumnya hanya Rp 120.000 per-kilogram.

Menurut salah seorang pedagang bernama Suminta (40), kenaikan tersebut sudah terjadi dalam 3 hari terakhir.

"Tadinya kan Rp 120.000, Rp 130.000, sekarang udah Rp 150.000 per-kilogram," kata Suminta saat ditemui Warta Kota di lokasi, Kamis.

Baca juga: H-5 Lebaran, Harga Daging Sapi di Depok Tembus Rp 145.000 per Kg, Cabai Rawit Merah Rp 80.000 per Kg

Diakui olehnya, kini permintaan daging sapi di Pasar Slipi meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Ia bahkan bisa menjual 1 kuintal daging dalam sehari pada hari-hari menjelang Idul Fitri.

"Ini kan tradisi, biasa buat semur, rendang teman ketupat. Jadi biasanya nanti habis lebaran turun lagi," ungkap Suminta.

Pria yang sudah berjualan sejak 1988 itu berujar, harga daging Rp 150.000 per-kilogram adalah yang tertinggi.

Pasalnya, rata-rata harga daging di kisaran Rp 120.000 per-kilogramnya.

Baca juga: Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Pasar Pal Depok Tembus Rp 140 Ribu-Rp 160 ribu Per Kilogram

"Omzet bisa Rp 30 juta (ketika musim lebaran)," kata dia.

Sementara itu, dari penelusuran Warta Kota di pasar tersebut, diketahui kenaikan juga terjadi pada penjualan daging iga dan daging has dalam.

Di mana, daging Iga dihargai Rp 100.000 per-kilogramnya, sementara daging has dalam Rp 160.000 per-kilogramnya.

Terkait lonjakan harga ini, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakbar, Novy C Palit menyampaikan bahwa harga tersebut masih di batas aman, meski berada di harga tertinggi.

"Harga masih taraf aman, lingkup enggak jauh beda dari panel harga Bapanas (Badan Pangan Nasional)," ungkap Novy.

"Yang naik untuk komoditas bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras karena permintaan naik, lainnya masih stabil dan stok cukup," imbuhnya.