Berita Regional

Ada Faktor Historis, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Mulai Selesaikan Masalah Lingkungan dari Bogor

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto serta kepala daerah se-Jawa Barat memulai penyelesaian problem lingkungan di Bogor.

warta kota/ronie
MULAI SELESAIKAN MASALAH LINGKUNGAN - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (baju putih) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (6/3/2025). Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto serta kepala daerah se-Jawa Barat memulai penyelesaian problem lingkungan di Bogor. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto serta kepala daerah se-Jawa Barat memulai penyelesaian problem lingkungan dari Bogor.

Keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa Bogor merupakan hulu dari banyak permasalahan lingkungan di wilayah Jawa Barat.

Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya penataan bangunan yang tidak sesuai dengan aturan lingkungan guna mencegah dampak negatif terhadap ekosistem.

Baca juga: Dedi Mulyadi Tawarkan Solusi untuk Mantan Karyawan Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, Begini Katanya

"Saya menjadikan Bogor sebagai pusat kegiatan dan fokus merehabilitasi berbagai problem lingkungan dimulai dari Bogor karena hulunya ada di sini," kata Dedi Mulyadi, Kamis (13/3/2025) malam.

Saat itu Dedi Mulyadi memberikan pengarahan kepada Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat terkait pengendalian alih fungsi lahan di Ruang Serbaguna I Setda Kabupaten Bogor.

Keputusan untuk memulai pembenahan lingkungan dari Bogor bukan tanpa alasan historis.

Baca juga: Bikin Dedi Mulyadi Murka, Izin Eiger Adventure Land di Puncak Ternyata Terbit di Era Presiden Jokowi

Bogor memiliki nilai historis tinggi sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Sunda di masa lalu.

Mengutip dari Kompas.id, pada masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi sekitar tahun 1482–1521, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Kawali, Ciamis, ke Pakuan Pajajaran, yang kini dikenal sebagai Kota Bogor.

Perpindahan ini menandai puncak kejayaan Kerajaan Sunda.

Baca juga: Dedi Mulyadi Bakal Tancap Gas Normalisasi, Siap Negosiasi dengan Warga di Bantaran Kali Bekasi

Melansir situs resmi Pemkot Bogor, catatan Tome Pires dari tahun 1513 juga menyebutkan, ibu kota Kerajaan Sunda bernama 'Dayo' (dayeuh) ada di daerah pegunungan, dua hari perjalanan dari pelabuhan Kalapa (sekarang Jakarta).

Hal ini semakin menguatkan bahwa Bogor pernah menjadi pusat pemerintahan penting dalam sejarah Nusantara.

"Bogor ini dulu pusatnya Kerajaan Sunda, siapa yang berbuat baik di Bogor, maka dia akan menebarkan kebaikan ke berbagai tempat," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Akan Gandeng TNI Membenahi Kali Bekasi yang Berubah Jadi Pasar dan Tong Sampah

Dalam pertemuan itu, hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang membahas upaya pemulihan pasca-bencana banjir serta berbagai permasalahan sosial di Jawa Barat.

Dedi Mulyadi menjelaskan, setelah bencana banjir, masalah kesehatan masyarakat cenderung meningkat akibat munculnya berbagai penyakit.

Selain itu, Menteri Sosial menekankan pentingnya pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) agar tepat sasaran dalam mengatasi kemiskinan di Jawa Barat.

Baca juga: Temui Warga, Dedi Mulyadi Lihat Bantaran Sungai Bersertifikat yang Longsor Akibat Banjir di Bekasi

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved