Dedi Mulyadi Akan Gandeng TNI Membenahi Kali Bekasi yang Berubah Jadi Pasar dan Tong Sampah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan menggandeng TNI dalam membenahi kali di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang dipenuhi dengan sampah.

Editor: Desy Selviany
Tribun Bekasi/Rendy Rutama Putra
GANTI RUGI LAHAN - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat melakukan peninjauan bibir Kali Bekasi di Gang Swadaya 1, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Rabu (12/3/2025). Dedi mengatakan pihaknya siap bernegosiasi dengan pemilik lahan bersertifikat di sekitar sungai demi normalisasi. 

WARTAKOTALIVE.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku akan menggandeng TNI dalam membenahi kali di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang dipenuhi dengan sampah. 

Pernyataan itu disampaikan Dedi Mulyadi saat meninjau bantaran Kali Cikeas di Babelan Kabupaten Bekasi yang sudah berubah menjadi bangunan hingga pasar.

Dedi Mulyadi pun geleng-geleng kepala saat melihat kondisi kali di Bekasi yang bantarannya sudah berubah menjadi bangunan hingga pasar. 

Pasalnya bangunan yang memenuhi bantaran sungai membuat kali dipenuhi dengan sampah. Bahkan Dedi Mulyadi terkejut melihat ternak ayam di atas kali. 

“Lihat itu sampai ada kandang ayam, ya ampun jorok sekali,” kata Dedi Mulyadi

Pimpinan tertinggi di Jawa Barat itu kemudian menantang Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang untuk membenahi daerah aliran sungai (DAS) di Kabupaten Bekasi dalam waktu satu tahun ini. 

Nantinya kata Dedi Mulyadi pemerintah daerah Jawa Barat juga akan menggandeng TNI untuk membenahi DAS di Jawa Barat yang sudah dipenuhi dengan bangunan.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut bahwa bantaran sungai yang dicaplok menjadi pemukiman dan pabrik menjadi penyebab banjir di Bekasi, Jawa Barat selama sepekan terakhir. 

Hal itu diketahui Dedi Mulyadi saat menyambangi proyek pengerukan Kali Bekasi atau disebut Sungai Cikeas pada Senin (10/3/2025). 

Dedi Mulyadi menyebut bahwa sungai di Bekasi kini mengalami pendangkalan yang sangat parah. 

Akibatnya daya tampung air saat hujan lebat pun tidak mencukupi dan meluber ke pemukiman warga. 

Lebih parah lagi ketika pihaknya melakukan pengerukan, proses pengerukan terhambat hingga 50 persen lantaran sejumlah bantaran sungai sudah berubah menjadi bangunan. 

Bahkan bangunan yang terdiri dari pemukiman hingga pabrik itu disebut memiliki sertifikat hak milik. 

Atas hal tersebut Dedi Mulyadi pun akan meminta Menteri ATR/BPN Nusron Wahid untuk mencabut sertifikat hak milik yang terdapat di bantaran sungai. 

Dari penampakan Youtube Kang Dedi Mulyadi Chanel terlihat penampakan Sungai Cikeas Bekasi yang mengalami pendangkangkalan. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved