Pimpin Rapat Penerimaan Dana Umat Entaskan Kemiskinan, Muhaimin Iskandar: DTSEN Jadi Harapan Baru

Cak Imin pimpin rapat dalam membahas upaya memaksimalkan potensi penerimaan dana umat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

WartaKota/Yolanda Putri Dewanti
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (kanan) beri keterangan pers bersama Mensos Saifullah Yusuf (kiri) dan Menteri Agama Nasaruddin Umar (kanan) di Gedung Kemenko PM Jakarta, Kamis (13/3/2025). Cak Imin menekankan pentingnya penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan efektivitas program penanggulangan kemiskinan. (WartaKota/Yolanda Putri Dewanti) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar rapat tingkat menteri bersama Mensos Saifullah Yusuf, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Gedung Kemenko PM Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Rapat tersebut digelar untuk membahas upaya memaksimalkan potensi penerimaan dana umat untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Cak Imin menerangkan bahwa pemerintah terus memperkuat langkah-langkah pengentasan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem, dengan mengkonsolidasikan berbagai bentuk bantuan sosial dan subsidi agar lebih tepat sasaran. 

Dia menekankan, pentingnya penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan efektivitas program penanggulangan kemiskinan.

Baca juga: Koperasi Desa Merah Putih Disebut Sebagai Langkah Nyata Prabowo Selesaikan Kemiskinan

"Anggaran APBN untuk kemiskinan yang mencapai lebih dari Rp 500 triliun akan lebih dikonsolidasikan agar tepat sasaran," kata Cak Imin usai memimpin rapat.

"DTSEN menjadi harapan baru agar seluruh kebijakan dan program merujuk pada satu data yang akurat," ujar Cak Imin.

Keterangan Cak Imin ditambahkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf.

Dia mengatakan bahwa DTSEN memungkinkan pemerintah menyisir berbagai bantuan yang diberikan ke masyarakat agar lebih terintegrasi.

Baca juga: Presiden Prabowo Teken Inpres DTSEN, Menko PM: Semua Proses Data Bakal Satu Pintu

"Dengan DTSEN, kita bisa melihat dengan jelas siapa yang benar-benar membutuhkan," kata Saifullah.

"Selain itu, pemutakhiran data setiap tiga bulan akan memastikan bantuan selalu diberikan kepada yang paling berhak," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa komitmen BPS dalam memperbarui dan menyuplai data bagi pemerintah.

"DTSEN ini akan selalu diperbarui setiap tiga bulan sekali agar tetap akurat dan relevan untuk kebijakan pemerintah," kata Amalia.

Baca juga: Optimalisasi Stabilitas Harga Pangan Efektif Tidak Tambah Angka Kemiskinan di Masyarakat

Selain dana APBN, pemerintah juga berencana mengoptimalkan dana sosial dari berbagai lembaga keagamaan seperti zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.

Sedangkan, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyoroti potensi besar dana umat untuk mendukung pengentasan kemiskinan.

"Potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp 300 triliun per tahun. Jika ini bisa dikonsolidasikan dengan baik, kemiskinan ekstrem bisa berkurang secara signifikan," kata Nasaruddin.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved