Siap-siap, Hidangan Rendang Bakal Melimpah di Tanah Suci Mekkah untuk Jemaah Haji 

Sebagai salah satu makanan terenak di dunia, hidangan rendang khas Sumatera Barat akan diekspor ke Tanah Suci.

|
Istimewa
EKSPOR RENDANG - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama perbankan dan lembaga pembiayaan syariah mengadakan kegiatan 'UMKM Goes to Hajj' pada Minggu (23/2/2025). Kerja sama ini merupakan sebuah langkah strategis untuk mendorong peluang ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), salah satunya hidangan rendang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sebagai salah satu makanan terenak di dunia, hidangan rendang khas Sumatera Barat akan diekspor ke Tanah Suci.

Nantinya para jemaah haji yang tengah melaksanakan ibadah akan jauh lebih mudah mencicipi hidangan tersebut. 

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama perbankan dan lembaga pembiayaan syariah mengadakan kegiatan 'UMKM Goes to Hajj'.

Kerja sama ini merupakan sebuah langkah strategis untuk mendorong peluang ekspor bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), salah satunya hidangan rendang

Program ini juga memberikan akses bagi pelaku UMKM dan memberikan kemudahan tenaga kerja untuk mendaftar Haji.

BPKH turut mengajak grup pengusaha perhotelan, retail, dan eskpor impor di Arab Saudi, untuk berperan dalam membantu UMKM mendistribusikan produknya ke pasar Arab Saudi. 

Baca juga: BPKH Libatkan MUI Demi Optimalisasi Keuangan Berprinsip Syariah

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menegaskan komitmen BPKH dalam mendukung inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem perhajian, termasuk optimalisasi dana kelolaan melalui peningkatan pendaftaran haji dari sektor UMKM.  

“UMKM dapat turut serta dalam ekosistem perhajian untuk memenuhi kebutuhan penyediaan makanan khas Indonesia pada musim haji seperti rendang sehingga dengan akses pasar yang lebih luas para pelaku UMKM dapat berkembang untuk mampu mendaftar haji," kata Harry dari keterangannya pada Senin (24/2/2025). 

Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Buya Anwar Abbas yang membawahi UMKM, menekankan bahwa potensi produk Sumatera Barat bukan hanya bumbu rendang.

Akan tetapi juga berbagai bumbu khas lainnya yang dapat menembus pasar global dan menjadi titik awal pembentukan kota devisa.  

“PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang Muhammadiyah di seluruh dunia yang bisa dijadikan kanal promosi dan distribusi produk HIPERMI (Himpunan Pengusaha Randang Minang Indonesia)," ujarnya. 

Baca juga: Lima Hotel di Arab Saudi Bakal Dikelola BPKH Limited demi Layanan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia

Sedangkan Kepala Kanwil DJPb, sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI Satu Sumbar, Syukriah, menegaskan bahwa DJPb mendapatkan Amanah sebagai Regional Chief Economic (RCE) dan Financial Officer (FA) termasuk di Sumatera Barat.  

DJPb dalam hal ini diminta untuk menggali potensi ekonomi daerah, melakukan analisa dan memberikan rekomendasi, salah satu potensi ekonomi Provinsi Sumatera Barat yang perlu dikembangkan yaitu bumbu dan rendang.

Di mana industri pengelolaan bumbu rendang butuh bahan baku yang erat kaitannya dengan petani dan Sumatera Barat yang agraris.  

"HIPERMI dibawah binaan DJPb Kemenkeu Provinsi Sumbar diharapkan menjadi wadah berkembangnya suatu proses bisnis dari hulu ke hilir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumbar, mulai dari petani sampai pengusaha rendang yang pada akhirnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upaya meningkatkan kemampuan fiskal di Sumbar," jelasnya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Endrizal, menegaskan kesiapan pemerintah provinsi dalam mendukung program ini. 

"Pemerintah provinsi siap menjadi perusahaan pendamping dalam kerja sama program UMKM Goes to Hajj. Kami juga akan mengerahkan dinas dan tenaga pendamping untuk memastikan kelancaran program ini,” ujarnya.

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved