Makan Bergizi Gratis
Satpas Daan Mogot Jadi Lokasi SPPG di Cengkareng Jakbar, 3.047 Siswa Dapat Makan Bergizi Gratis
Polri turut berkontribusi pada program makan bergizi gratis (MBG), yalni dengan menjadikan Satpas Daan Mogot menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Satpas Polda Metro Jaya menjadi tempat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
Pembangunan SPPG tersebut secara perdana dilakukan pada Rabu (19/2/2025) pagi, dengan Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy sebagai peletak batu pertamanya.
Berdasarkan pantauan Warta Kota di lokasi, nampak area SPPG yang kini sedang dibangun itu berada di bagian belakang pelayanan SIM Daan Mogot.
Sejumlah pekerja sudah mulai diterjunkan untuk mengeruk tanah di lahan kosong tersebut.
Baca juga: Dapur Makan Bergizi Gratis di Pamulang Tangsel Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya
Bahan material berupa batu-batu, tanah, semen, dan lain sebagainya juga sudah disiapkan di sekitar lokasi pembangunan.
Menurut Brigjen Djati, pembangunan ini dilakukan di atas lahan seluas 390 meter persegi.
Nantinya, area ini akan menjadi dapur sekaligus tempat penyaluran MBG ke sekolah-sekolah di sekitar Satpas Polda Metro Jaya.
"(Untuk) siswa SD, SMP, SMA, di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. (SPPG) ini akan dibangun pada lahan seluas 390 meter persegi," kata Djati di Satpas Polda Metro Jaya, Rabu.
Baca juga: Viral Iklan Makan Bergizi Gratis Gunakan AI, Wamen Komdigi: Bagian dari Kreativitas
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa SPPG ini akan bermanfaat untuk ribuan siswa apabila sudah rampung dikerjakan.
"Apabila ini sudah operational, diharapkan bisa berkontribusi terhadap 3.047 siswa di sini, TK Kemala Bayangkari, SD, SMP, di sekitar Kecamatan Cengkareng Ini," ungkap Ade Ary.
Kendati demikian, ia tidak merinci atau menjawan pertanyaan awak media terkait sumber dana yang digunakan untuk membangun SPPG ini.
Diberitakan Warta Kota sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta Pemerintah Daerah (Pemda) juga turut menyumbang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 5 triliun.
Diketahui, saat ini sudah ada Rp 2,3 triliun yang terkumpul dari APBD.
Tito mengatakan, Kemendagri menargetkan bisa mencapai kurang lebih Rp 5 triliun, terdiri dari Rp 2,3 triliun APBD kabupaten, dan Rp 2,5 triliun dari APBD provinsi.
"Saya sudah melakukan zoom meeting dengan seluruh sekda-sekda sebagian sudah mengalokasikan anggaran di APBD-nya dan untuk tahun 2025 ini lebih kurang kontribusi daerah yang mau menyumbang bukan menyumbang, maksudnya mau ikut berpartisipasi, itu lebih kurang Rp 2,3 triliun," tuturnya.
Lanjut Tito, patungan APBD tersebut akan dimulai September 2025 setelah pelantikan kepala daerah yang akan menyebabkan pergeseran atau perubahan APBD.
Selanjutnya, Tito meminta Pemda membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sekolah-sekolah mencapai 2.000 unit. Jika patungan APBD bisa ditambah menjadi kurang lebih Rp 5 triliun, maka satuan pelayanan itu bisa ditambah menjadi 4.000 unit.
"Targetnya antara 2.000 sampai 4.000 (SPPG) mulai bulan September selama 4 bulan dengan anggaran Kabupaten Rp 2,3 triliun kemudian Provinsi lebih kurang Rp 2,5 triliun ini kita perintah, mereka banyak daerah-daerah yang PAD-nya kuat," tandasnya.
Selanjutnya mantan Kapolri ini juga mengatakan, sejauh ini telah ada 415 kabupaten dan 93 kota yang ingin berpartisipasi dalam program makan bergizi nasional (BGN).
"415 Kabupaten dan 93 kota dan semua Provinsi mau berpartisipasi karena ini akan menghidupkan ekonomi mereka selain anak-anak mereka sehat," katanya.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan, APBD yang disiapkan pada tiap daerah berbeda namun tergantung pada sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Namun kata Tito, bagi daerah yang jumlah PAD-nya kecil maka anggaran akan dicover oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
"Tergantung dari PAD-nya masing-masing contoh misalnya Kabupaten Badung itu PAD-nya kan 90 persen dari APBD-nya tanah perpusat hanya 10 persen, mereka punya anggaran hampir 10 triliun anak SD-nya ada 72 ribu mereka bisa meng-cover semua malah meng-cover semua," katanya.
"Menawarkan meng-cover semua dari APBD cukup mereka tapi ada juga yang PAD-nya kan rendah sekali seperti Indonesia Bagian Timur, nah kalau ini mereka yaudah 500 anak-anak aja yang lainnya akan di-cover oleh badan Gizi Nasional," tandasnya.
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Makan Bergizi Gratis
Satpas Daan Mogot
SPPG
Cengkareng Jakbar
Wakapolda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy
Pemasok Food Tray untuk MBG Tegaskan Halal, Stainless Steel dengan Pelapis Minyak Nabati |
![]() |
---|
Murid Madrasah Dapat MBG, Menag Nasaruddin Umar Minta Doakan Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Program MBG Berikan Banyak Dampak untuk Warga, Rp 1 triliun Masuk ke Yogyakarta |
![]() |
---|
Ada 20,5 Juta Penerima Manfaat Program MBG, Dadan: Dorong Ekonomi dan Perkuat Ketahanan Keluarga |
![]() |
---|
Kasus Keracunan MBG, Wamenkopolkam Janji akan Kontrol Kualitas Bahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.